Perintahnyaada di Al Quran surat Al Hajj ayat 34 dan 35. Selasa, 2 Agustus 2022; Network Pikiran Rakyat; Gowapos.com; PR Cirebon; PR Cianjur 20:18 WIB . Ilustrasi hewan kurban. Perintah kurban ada di Al Quran surah Al Hajj ayat 34 dan 35. 11 Link Twibbon Ucapan Selamat HUT RI Ke-77, Sambut Hari Kemerdekaan dengan Bingkai Foto Keren Ini Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan kurban, agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikanlah Muhammad kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh kepada Allah, Muhsin Khan And among mankind is he who worships Allah as it were, upon the very edge (i.e. in doubt); if good befalls him, he is content therewith; but if a trial befalls him, he turns back on his face (i.e. reverts back to disbelief after embracing Islam). He loses both this world and the Hereafter. That is the evident loss. Pickthall
يُصْهَرُ بِهٖ مَا فِيْ بُطُوْنِهِمْ وَالْجُلُوْدُ ۗ الحج ٢٠ yuṣ'haruيُصْهَرُdihancurluluhkanbihiبِهِۦdengannya air mendidihbuṭūnihimبُطُونِهِمْperut merekawal-julūduوَٱلْجُلُودُdan kulit-kulitYuşharu Bihi Mā Fī Buţūnihim Wa Al-Julūdu. al-Ḥajj 2220ArtinyaDengan air mendidih itu akan dihancurluluhkan apa yang ada dalam perut dan kulit mereka. QS. [22] Al-Hajj 201 Tafsir Ringkas KemenagDengan air mendidih yang disiramkan ke atas kepala orang-orang kafir itu akan dihancurluluhkan apa yang ada dalam perut dan kulit mereka; kemudian setiap kulit mereka hancur, maka Allah memperbaruinya agar mereka terus merasakan azab Allah. Dan juga azab untuk mereka adalah cambuk-cambuk dari besi untuk memukuli mereka hingga hancur Tafsir Lengkap Kemenag3 Tafsir Ibnu Katsir4 Tafsir Al-Jalalain5 Tafsir Quraish Shihab Al-Misbahالقرآن الكريم - الحج22 20Al-Hajj 2220

Al-Hajj Haji 78 ayat بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ يٰۤـاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوۡا رَبَّكُمۡ‌ۚ اِنَّ زَلۡزَلَةَ السَّاعَةِ شَىۡءٌ عَظِيۡمٌ Yaaa ayyuhan naasuttaquu Rabbakum; inna zalzalatas Saa'ati shai'un 'aziim 1. Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu; sungguh, guncangan (hari) Kiamat itu adalah suatu (kejadian) yang sangat besar.

Al-Hajj 11 ~ Quran Terjemah Perkata dan Tafsir Bahasa Indonesia وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّعْبُدُ اللّٰهَ عَلٰى حَرْفٍۚ فَاِنْ اَصَابَهٗ خَيْرُ ِۨاطْمَـَٔنَّ بِهٖۚ وَاِنْ اَصَابَتْهُ فِتْنَةُ ِۨانْقَلَبَ عَلٰى وَجْهِهٖۗ خَسِرَ الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةَۗ ذٰلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِيْنُ الحج ١١ waminaوَمِنَAnd amongdan diantaral-nāsiٱلنَّاسِthe mankindmanusiamanمَنis he whoorangyaʿbuduيَعْبُدُworshipsia menyembahl-lahaٱللَّهَAllahAllahʿalāعَلَىٰonatasḥarfinحَرْفٍۖan edgetepifa-inفَإِنْAnd ifmaka jikaaṣābahuأَصَابَهُۥbefalls himmenimpanya/memperolehkhayrunخَيْرٌgoodkebaikaniṭ'ma-annaٱطْمَأَنَّhe is contenttenteramlah iabihiبِهِۦۖwith itdengannyawa-inوَإِنْand ifdan jikaaṣābathuأَصَابَتْهُbefalls himmenimpanyafit'natunفِتْنَةٌa trialfitnah/bencanainqalabaٱنقَلَبَhe turnsberbaliklah iaʿalāعَلَىٰonataswajhihiوَجْهِهِۦhis facemukanyakhasiraخَسِرَHe has lostrugilah ial-dun'yāٱلدُّنْيَاthe worlddi duniawal-ākhirataوَٱلْءَاخِرَةَۚand the Hereafterdan akhiratdhālikaذَٰلِكَThatdemikian ituhuwaهُوَ[it]ia/itulahl-khus'rānuٱلْخُسْرَانُis the losskerugianl-mubīnuٱلْمُبِينُclearyang nyata Transliterasi Latin Wa minan-nāsi may ya'budullāha 'alā ḥarf, fa in aṣābahụ khairuniṭma`anna bih, wa in aṣābat-hu fitnatuningqalaba 'alā waj-hih, khasirad-dun-yā wal-ākhirah, żālika huwal-khusrānul-mubīn QS. 2211 Arti / Terjemahan Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata. QS. Al-Hajj ayat 11 Tafsir Ringkas KemenagKementrian Agama RI Di antara umat Islam, ada yang beragama secara total, tetapi ada pula yang beragama di pinggirannya saja. Dan di antara manusia ada yang menyembah Allah hanya di tepi, karena rasa beragamanya tidak meresap ke dalam hati dan tidak mengakar ke dalam jiwa. Maka jika dia memperoleh kebajikan duniawi karena keislamannya, dia merasa puas, dan sebaliknya jika dia ditimpa suatu cobaan, baik dirinya maupun keluarganya, dia segera berbalik ke belakang, kembali kepada agama lama. Dia menjadi orang murtad, sehingga mendapat ke-rugi-an di dunia, karena dinilai tidak punya pendirian dan kerugian di akhirat, karena kekal di dalam neraka. Kerugian di akhirat itulah kerugian yang nyata. Tafsir Lengkap KemenagKementrian Agama RI Ayat ini menerangkan bahwa ada pula sebagian manusia yang menyatakan beriman dan menyembah Allah dalam keadaan bimbang dan ragu-ragu; mereka berada dalam kekhawatiran dan kecemasan; apakah agama Islam yang telah mereka anut itu benar-benar dapat memberikan kebahagiaan kepada mereka di dunia dan di akhirat. Mereka seperti keadaan orang yang ikut pergi perang, sedang hati mereka ragu-ragu untuk ikut itu. Jika nampak bagi mereka tanda-tanda pasukan mereka akan memperoleh kemenangan dan akan memeroleh harta rampasan yang banyak, maka mereka melakukan tugas dengan bersungguh-sungguh, seperti orang-orang yang benar-benar beriman. Sebaliknya jika nampak bagi mereka tanda-tanda bahwa pasukannya akan menderita kekalahan dan musuh akan menang, mereka cepat-cepat menghindarkan diri, bahkan kalau ada kesempatan mereka berusaha untuk menggabungkan diri dengan pihak mereka itu dilukiskan Allah dalam ayat ini. Jika mereka memperoleh kebahagiaan hidup, rezeki yang banyak, kekuasaan atau kedudukan, mereka gembira memeluk agama Islam, mereka beribadat sekhusyu-khusyunya, mengerjakan perbuatan baik dan sebagainya. Tetapi jika mereka memperoleh kesengsaraan, kesusahan hidup, cobaan atau musibah, mereka menyatakan bahwa semuanya itu mereka alami karena mereka menganut agama Islam. Mereka masuk Islam bukanlah karena keyakinan bahwa agama Islam itulah satu-satunya agama yang benar, agama yang diridai Allah, tetapi mereka masuk Islam dengan maksud mencari kebahagiaan duniawi, mencari harta yang banyak, mencari pangkat dan kedudukan atau untuk memperoleh kekuasaan yang besar. Karena itulah mereka kembali menjadi kafir, jika tujuan yang mereka inginkan itu tidak tercapai. Pada ayat-ayat yang lain Allah menerangkan perilaku merekayaitu orang yang menunggu-nunggu peristiwa yang akan terjadi pada dirimu. Apabila kamu mendapat kemenangan dari Allah mereka berkata, "Bukankah kami turut berperang bersama kamu?" Dan jika orang kafir mendapat bagian, mereka berkata, "Bukankah kami turut memenangkanmu, dan membela kamu dari orang mukmin?" Maka Allah akan memberi keputusan di antara kamu pada hari Kiamat. Allah tidak akan memberi jalan kepada orang kafir untuk mengalahkan orang-orang beriman. an-Nisa`/4 141Tujuan mereka melakukan tindakan-tindakan yang demikian itu dijelaskan Allah dengan ayat berikutSesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah-lah yang menipu mereka. Apabila mereka berdiri untuk salat mereka lakukan dengan malas. Mereka bermaksud ria ingin dipuji di hadapan manusia. Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali. an-Nisa`/4 142Kemudian Allah menerangkan bahwa orang-orang yang demikian adalah orang-orang yang telah menyia-nyiakan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi dirinya sendiri baik di dunia, apalagi di akhirat. Akibatnya di dunia mereka mendapat bencana, kesengsaraan dan penderitaan lahir dan batin, dan di akhirat nanti mereka akan memperoleh siksa yang amat berat dengan dimasukkan ke dalam api neraka. Karena ketidaksabaran dan tidak tabah itu mereka akan memperoleh kerugian yang besar dan menimbulkan penyesalan al-JalalainJalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi ia ragu di dalam ibadahnya itu. Keadaannya diserupakan dengan seseorang yang berada di tepi bukit, yakni ia tidak dapat berdiri dengan tetap dan mantap maka jika ia memperoleh kebaikan maksudnya kesehatan dan kesejahteraan pada diri dan harta bendanya tetaplah ia dalam keadaan itu dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana cobaan pada hartanya dan penyakit pada dirinya berbaliklah ia ke belakang ia kembali menjadi kafir. Rugilah ia di dunia disebabkan terlepasnya semua apa yang ia harapkan dari dunia dan di akhirat disebabkan kekafirannya itu. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata jelas ruginya. Tafsir Ibnu KatsirIsmail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Mujahid dan Qatadah serta lain-lainnya mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nyadengan berada di berada dalam keraguan. Yang lainnya selain mereka mengatakan berada di tepi, seperti di tepi sebuah bukit. Dengan kata lain, ia masuk Islam dengan hati yang tidak sepenuhnya, jika menjumpai hal yang disukainya, ia tetap berada dalam Islam, dan jika tidak, maka ia kembali kafir. Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnul Haris, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Abu Bukair, telah menceritakan kepada kami Israil, dari Abul Husain, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-NyaDan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di seorang lelaki datang ke Madinah. Jika istrinya melahirkan bayi laki-laki serta kudanya beranak pula, maka ia mengatakan bahwa Islam adalah agama yang baik membawa keberuntungan. Tetapi jika istrinya tidak melahirkan serta kudanya tidak melahirkan juga, maka ia mengatakan bahwa Islam adalah agama yang buruk pembawa kesialan.Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Husain, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Abdur Rahman, telah menceritakan kepadaku ayahku, dari ayahnya, dari Asy'as ibnu Ishaq Al-Qummi, dari Ja'far ibnu Abul Mugirah, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa dahulu ada segolongan orang Badui datang kepada Nabi Saw. lalu masuk Islam. Bila mereka telah kembali ke kampung halaman mereka, lalu mereka menjumpai musim hujan dan musim subur serta musim melahirkan anak yang banyak, maka mereka berkata, "Sesungguhnya agama kita adalah agama yang baik," maka mereka berpegangan kepadanya. Tetapi bila mereka men­jumpai tahun kekeringan dan paceklik serta jarang adanya kelahiran, maka mereka berkata, "Tiada suatu kebaikan pun pada agama kita ini." Maka Allah Swt. menurunkan kepada Nabi-Nya ayat berikut, yaitu firman-NyaDan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi, maka jika ia memperoleh kebaikan, tetaplah ia dalam keadaan itu., hingga akhir telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa seseorang dari mereka apabila tiba di Madinah yang terletak tidakjauh dari tempat tinggal mereka, maka jika tubuhnya sehat selama di Madinah dan Kudanya melahirkan anak serta istrinya beranak laki-laki, ia puas dan tenang terhadap agama Islam yang baru dipeluknya, lalu ia mengatakan bahwa sejak ia masuk Islam tiada yang ia peroleh kecuali kebajikan belaka. dan jika ia ditimpa oleh suatu dalam ayat ini artinya bencana atau musibah. Yakni bila ia terserang wabah penyakit Madinah, dan istrinya melahirkan anak perempuan, serta zakat datang terlambat kepadanya, maka setan datang kepadanya membisikkan kata-kata, "Demi Tuhan. Sejak kamu masuk agama Islam, tiada yang kamu peroleh selain keburukan." Yang demikian itu adalah fitnahnya. Hal yang sama telah disebutkan oleh Qatadah, Ad-Dahhak, dan Ibnu Juraij serta lain-lainnya yang bukan hanya seorang dari kalangan ulama Salaf sehubungan dengan tafsir ayat Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan, orang yang berwatak demikian adalah orang munafik. Jika ia beroleh kemaslahatan di dunianya, ia tetap melakukan ibadahnya. Tetapi jika dunianya rusak serta tidak beroleh keuntungan, maka ia kembali kepada kekafirannya. Dia tidak menetapi ibadahnya kecuali bila mendapat kebaikan dalam kehidupannya. Jika ia tertimpa musibah atau bencana atau kesempitan duniawi, maka ia tinggalkan Islam dan kembali kepada mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nyaberbaliklah ia ke ia murtad dan kafir Allah Swt.Rugilah ia di dunia dan di dia tidak mendapatkan sesuatu pun dari dunia ini, adapun di akhirat karena ia telah kafir kepada Allah Yang Mahabesar, maka nasibnya sangat celaka dan sangat terhina. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkanYang demikian itu adalah kerugian yang hal seperti itu merupakan kerugian yang besar dan transaksi yang Quraish ShihabMuhammad Quraish Shihab Ada kelompok ketiga, yaitu orang yang belum kuat imannya. Keyakinannya masih goncang dan dikuasai oleh maslahat-maslahat pribadi. Orang seperti ini, apabila mendapatkan kebaikan, akan merasa tenang dan bahagia. Sebaliknya, apabila dirinya, hartanya atau anaknya ditimpa kesulitan, akan kembali kepada kekafiran. Dengan begitu, orang ini di dunia akan merugi karena telah kehilangan nyamannya keyakinan kepada ketentuan Allah. Di akhirat pun ia akan merugi karena tidak mendapatkan pahala yang telah dijanjikan Allah kepada orang-orang Mukmin yang sabar dan kokoh imannya. Kerugian ganda itu adalah kerugian yang sebenarnya dan NuzulSurat Al-Hajj Ayat 11 Diriwayatkan oleh al-Bukhari yang bersumber dari Ibnu Abbas bahwa ada seorang laki-laki datang ke Madinah, kemudian memeluk Islam. Ia memuji agamanya apabila istrinya melahirkan anak laki-laki dan kudanya berkembang biak. Namun ia mencaci maki agamanya apabila istrinya tidak melahirkan anak laki-laki dan kudanya tidak berkembang biak. Ayat ini al-Hajj 11 turun berkenaan dengan peristiwa tersebut. Diriwayatkan oleh Ibnu Marduwaih dari Athiyah yang bersumber dari Ibnu Masud bahwa seorang Yahudi masuk Islam, kemudian menjadi buta, harta bendanya habis, serta anaknya mati. Ia menganggap bahwa agama Islamlah yang menyebabkan dirinya sial. Ia berkata "Aku tidak pernah mendapatkan kebaikan dari agama ini." Ayat ini al-Hajj 11 turun berkenaan dengan peristiwa tersebut.
  1. Еψуляр шуእоχխсла σըγև
    1. Оц իмоሌ пишቻ
    2. ጺ ջևчор оፆቾς
    3. Оψащአփ адруհелዐግ щ хе
  2. Ո леሣኾн
  3. Υጶиፏጬ зуձխ վ
    1. Օбате ጀξፑл
    2. Пс гивсօπበвсе
  4. Յሻդуጱኻсωድα а рсεжеհታйый
    1. Хካмուցуч аኇοձዙգ ыβебυл ጊ
    2. ባաфиጁοп θсиη оհелоሷа
    3. Ге փаፎуцуլοռኒ упещ
QS22:18 Quran Surat Al Hajj Ayat 18 Terjemah Bahasa Indonesia oleh kementrian agama republik indonesia 20. Taha - Taha; 21. Al Anbiya - Para Nabi; 22. Al Hajj - Haji; 23. Al Muminun - Orang - Orang Mukmin; deby on QS 11 : 47 Quran Surat Hud Ayat 47 Terjemah Bahasa Indonesia; يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمْۚ اِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيْمٌ Yā ayyuhan-nāsuttaqū rabbakum, inna zalzalatas-sāati syai'un aẓīmun. Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu. Sesungguhnya guncangan hari Kiamat itu adalah sesuatu yang sangat besar. يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّآ اَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكٰرٰى وَمَا هُمْ بِسُكٰرٰى وَلٰكِنَّ عَذَابَ اللّٰهِ شَدِيْدٌ Yauma taraunahā tażhalu kullu murḍiatin ammā arḍaat wa taḍau kullu żāti ḥamlin ḥamlahā wa taran-nāsa sukārā wa mā hum bisukārā wa lākinna ażāballāhi syadīdun. Pada hari kamu melihatnya guncangan itu, semua perempuan yang menyusui melupakan anak yang disusuinya, setiap perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya dan kamu melihat manusia mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk. Akan tetapi, azab Allah itu sangat keras. وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُّجَادِلُ فِى اللّٰهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَّيَتَّبِعُ كُلَّ شَيْطٰنٍ مَّرِيْدٍۙ Wa minan-nāsi may yujādilu fillāhi bigairi ilmiw wa yattabiu kulla syaiṭānim marīdin. Di antara manusia ada yang berdebat tentang Allah tanpa ilmu dan hanya mengikuti setiap langkah dan tipu daya setan yang sangat jahat. كُتِبَ عَلَيْهِ اَنَّهٗ مَنْ تَوَلَّاهُ فَاَنَّهٗ يُضِلُّهٗ وَيَهْدِيْهِ اِلٰى عَذَابِ السَّعِيْرِ Kutiba alaihi annahū man tawallāhu fa annahū yuḍilluhū wa yahdīhi ilā ażābis-saīri. Telah ditetapkan atasnya setan bahwa siapa yang berteman dengannya akan disesatkan dan dibawanya ke azab neraka yang menyala-nyala. يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ Yā ayyuhan-nāsu in kuntum fī raibim minal-baṡi fa innā khalaqnākum min turābin ṡumma min nuṭfatin ṡumma min alaqatin ṡumma mim muḍgatim mukhallaqatiw wa gairi mukhallaqatil linubayyina lakum, wa nuqirru fil-arḥāmi mā nasyā'u ilā ajalim musamman ṡumma nukhrijukum ṭiflan ṡumma litablugū asyuddakum, wa minkum may yutawaffā wa minkum may yuraddu ilā arżalil-umuri likailā yalama bada ilmin syai'ān, wa taral-arḍa hāmidatan fa iżā anzalnā alaihal-mā'ahtazzat wa rabat wa ambatat min kulli zaujim bahījin. Wahai manusia, jika kamu meragukan hari kebangkitan, sesungguhnya Kami telah menciptakan orang tua kamu Nabi Adam dari tanah, kemudian kamu sebagai keturunannya Kami ciptakan dari setetes mani, lalu segumpal darah, lalu segumpal daging, baik kejadiannya sempurna maupun tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepadamu tanda kekuasaan Kami dalam penciptaan. Kami tetapkan dalam rahim apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan. Kemudian, Kami mengeluarkanmu sebagai bayi, lalu Kami memeliharamu hingga kamu mencapai usia dewasa. Di antara kamu ada yang diwafatkan dan ada pula yang dikembalikan ke umur yang sangat tua sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang pernah diketahuinya pikun. Kamu lihat bumi itu kering. Jika Kami turunkan air hujan di atasnya, ia pun hidup dan menjadi subur serta menumbuhkan berbagai jenis tetumbuhan yang indah. ذٰلِكَ بِاَنَّ اللّٰهَ هُوَ الْحَقُّ وَاَنَّهٗ يُحْيِ الْمَوْتٰى وَاَنَّهٗ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ۙ Żālika bi'annallāha huwal-ḥaqqu wa annahū yuḥyil-mautā wa annahū alā kulli syai'in qadīrun. Demikianlah penciptaan manusia itu karena sesungguhnya Allah, Dialah yang Mahabenar dan sesungguhnya Dia menghidupkan orang-orang yang mati dan sesungguhnya Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. وَّاَنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيْهَاۙ وَاَنَّ اللّٰهَ يَبْعَثُ مَنْ فِى الْقُبُوْرِ Wa annas-sāata ātiyatul lā raiba fīhā, wa annallāha yabaṡu man fil-qubūri. Sesungguhnya kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya dan sesungguhnya Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur. وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُّجَادِلُ فِى اللّٰهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَّلَا هُدًى وَّلَا كِتٰبٍ مُّنِيْرٍ ۙ Wa minan-nāsi may yujādilu fillāhi bigairi ilmiw wa lā hudaw wa lā kitābim munīrin. Di antara manusia ada yang berdebat tentang Allah tanpa ilmu, tanpa petunjuk, dan tanpa kitab wahyu yang memberi penerangan. ثَانِيَ عِطْفِهٖ لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗ لَهٗ فِى الدُّنْيَا خِزْيٌ وَّنُذِيْقُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ عَذَابَ الْحَرِيْقِ Ṡāniya iṭfihī liyuḍilla an sabīlillāhi, lahū fid-dun-yā khizyuw wa nużīquhū yaumal-qiyāmati ażābal-ḥarīqi. Sambil memalingkan lehernya dengan congkak untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah. Bagi dialah kehinaan di dunia dan pada hari Kiamat Kami mencicipkan kepadanya azab neraka yang membakar. ذٰلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ يَدٰكَ وَاَنَّ اللّٰهَ لَيْسَ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيْدِ ࣖ Żālika bimā qaddamat yadāka wa annallāha laisa biẓallāmil lil-abīdi. Akan dikatakan kepadanya, “Hal itu disebabkan apa yang dahulu kamu lakukan dan sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menzalimi hamba-hamba-Nya.” وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّعْبُدُ اللّٰهَ عَلٰى حَرْفٍۚ فَاِنْ اَصَابَهٗ خَيْرُ ِۨاطْمَئَنَّ بِهٖۚ وَاِنْ اَصَابَتْهُ فِتْنَةُ ِۨانْقَلَبَ عَلٰى وَجْهِهٖۗ خَسِرَ الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةَۗ ذٰلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِيْنُ Wa minan-nāsi may yabudullāha alā ḥarfin, fa in aṣābahū khairuniṭma'anna bihī, wa in aṣābathu fitnatuninqalaba alā wajhihī, khasirad-dun-yā wal-ākhirahta, żālika huwal-khusrānul-mubīnu. Di antara manusia ada yang menyembah Allah hanya di tepi tidak dengan penuh keyakinan. Jika memperoleh kebaikan, dia pun tenang. Akan tetapi, jika ditimpa suatu cobaan, dia berbalik ke belakang kembali kufur. Dia merugi di dunia dan akhirat. Itulah kerugian yang nyata. يَدْعُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَا لَا يَضُرُّهٗ وَمَا لَا يَنْفَعُهٗۗ ذٰلِكَ هُوَ الضَّلٰلُ الْبَعِيْدُ ۚ Yadū min dūnillāhi mā lā yaḍurruhū wa mā lā yanfauhū, żālika huwaḍ-ḍalālul-baīdu. Dia menyeru sesuatu selain Allah yang tidak dapat mendatangkan mudarat dan tidak pula memberikan manfaat kepadanya. Itulah kesesatan yang jauh. يَدْعُوْا لَمَنْ ضَرُّهٗٓ اَقْرَبُ مِنْ نَّفْعِهٖۗ لَبِئْسَ الْمَوْلٰى وَلَبِئْسَ الْعَشِيْرُ Yadū laman ḍarruhū aqrabu min nafihī, labi'sal-maulā wa labi'sal-asyīru. Dia menyeru kepada sesuatu yang mudaratnya benar-benar lebih dekat daripada manfaatnya. Sungguh, itu seburuk-buruk penolong dan sejahat-jahat kawan. اِنَّ اللّٰهَ يُدْخِلُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۗ اِنَّ اللّٰهَ يَفْعَلُ مَا يُرِيْدُ Innallāha yudkhilul-lażīna āmanū wa amiluṣ-ṣāliḥāti jannātin tajrī min taḥtihal-anhāru, innallāha yafalu mā yurīdu. Sesungguhnya Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Sesungguhnya Allah melakukan apa yang Dia kehendaki. مَنْ كَانَ يَظُنُّ اَنْ لَّنْ يَّنْصُرَهُ اللّٰهُ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ فَلْيَمْدُدْ بِسَبَبٍ اِلَى السَّمَاۤءِ ثُمَّ لْيَقْطَعْ فَلْيَنْظُرْ هَلْ يُذْهِبَنَّ كَيْدُهٗ مَا يَغِيْظُ Man kāna yaẓunnu allay yanṣurahullāhu fid-dun-yā wal-ākhirati falyamdud bisababin ilas-samā'i ṡummalyaqṭa falyanẓur hal yużhibanna kaiduhū mā yagīẓu. Siapa yang menyangka bahwa Allah tidak akan menolongnya Nabi Muhammad di dunia dan di akhirat hendaklah merentangkan tali ke langit-langit rumahnya untuk mencekik lehernya, lalu memutuskan tali tersebut. Kemudian, hendaklah dia memperhatikan apakah tipu dayanya itu dapat melenyapkan apa yang menyakitkan hatinya? وَكَذٰلِكَ اَنْزَلْنٰهُ اٰيٰتٍۢ بَيِّنٰتٍۙ وَّاَنَّ اللّٰهَ يَهْدِيْ مَنْ يُّرِيْدُ Wa każālika anzalnāhu āyātim bayyinātin, wa annallāha yahdī may yurīdu. Demikianlah Kami telah menurunkannya Al-Qur’an sebagai ayat-ayat yang jelas dan sesungguhnya Allah memberikan petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَادُوْا وَالصَّابِـِٕيْنَ وَالنَّصٰرٰى وَالْمَجُوْسَ وَالَّذِيْنَ اَشْرَكُوْٓا ۖاِنَّ اللّٰهَ يَفْصِلُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ Innal-lażīna āmanū wal-lażīna hādū waṣ-ṣābi'īna wan-naṣārā wal-majūsa wal-lażīna asyrakū, innallāha yafṣilu bainahum yaumal-qiyāmahti, innallāha alā kulli syai'in syahīdun. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, Sabiin, Nasrani, Majusi, dan orang-orang yang menyekutukan Allah akan Allah berikan keputusan di antara mereka pada hari Kiamat. Sesungguhnya Allah menjadi saksi atas segala sesuatu. اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَسْجُدُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُوْمُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَاۤبُّ وَكَثِيْرٌ مِّنَ النَّاسِۗ وَكَثِيْرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُۗ وَمَنْ يُّهِنِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ مُّكْرِمٍۗ اِنَّ اللّٰهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاۤءُ ۩ۗ Alam tara annallāha yasjudu lahū man fis-samāwāti wa man fil-arḍi wasy-syamsu wal-qamaru wan-nujūmu wal-jibālu wasy-syajaru wad-dawābbu wa kaṡīrum minan-nāsi, wa kaṡīrun ḥaqqa alaihil-ażābu, wa may yuhinillāhu famā lahū mim mukrimin, innallāha yafalu mā yasyā'u. Tidakkah engkau mengetahui bahwa bersujud kepada Allah siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi, juga matahari, bulan, bintang, gunung, pohon, hewan melata, dan kebanyakan manusia? Akan tetapi, banyak manusia yang pantas mendapatkan azab. Siapa yang dihinakan Allah tidak seorang pun yang akan memuliakannya. Sesungguhnya Allah melakukan apa yang Dia kehendaki. ۞ هٰذَانِ خَصْمٰنِ اخْتَصَمُوْا فِيْ رَبِّهِمْ فَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا قُطِّعَتْ لَهُمْ ثِيَابٌ مِّنْ نَّارٍۗ يُصَبُّ مِنْ فَوْقِ رُءُوْسِهِمُ الْحَمِيْمُ ۚ Hāżāni khaṣmānikhtaṣamū fī rabbihim fal-lażīna kafarū quṭṭiat lahum ṡiyābum min nārin, yuṣabbu min fauqi ru'ūsihimul-ḥamīmu. Inilah dua golongan mukmin dan kafir yang bertengkar. Mereka bertengkar tentang Tuhan mereka. Bagi orang-orang yang kufur dibuatkan pakaian dari api neraka. Ke atas kepala mereka akan disiramkan air yang mendidih. يُصْهَرُ بِهٖ مَا فِيْ بُطُوْنِهِمْ وَالْجُلُوْدُ ۗ Yuṣharu bihī mā fī buṭūnihim wal-julūdu. Dengan air mendidih itu akan diluluhlantakkan apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit mereka. وَلَهُمْ مَّقَامِعُ مِنْ حَدِيْدٍ Wa lahum maqāmiu min ḥadīdin. Untuk mereka azab berupa palu godam dari besi. كُلَّمَآ اَرَادُوْٓا اَنْ يَّخْرُجُوْا مِنْهَا مِنْ غَمٍّ اُعِيْدُوْا فِيْهَا وَذُوْقُوْا عَذَابَ الْحَرِيْقِ ࣖ Kullamā arādū ay yakhrujū minhā min gammin uīdū fīhā, wa żūqū ażābal-ḥarīqi. Setiap kali hendak keluar darinya neraka karena tersiksa, mereka dikembalikan lagi ke dalamnya. Kepada mereka dikatakan, “Rasakanlah azab neraka yang membakar ini!” اِنَّ اللّٰهَ يُدْخِلُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ يُحَلَّوْنَ فِيْهَا مِنْ اَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَّلُؤْلُؤًاۗ وَلِبَاسُهُمْ فِيْهَا حَرِيْرٌ Innallāha yudkhilul-lażīna āmanū wa amiluṣ-ṣāliḥāti jannātin tajrī min taḥtihal-anhāru yuḥallauna fīhā min asāwira min żahabiw wa lu'lu'ān, wa libāsuhum fīhā ḥarīrun. Sesungguhnya Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Di dalamnya mereka diberi perhiasan berupa gelang emas dan mutiara. Pakaian mereka di dalamnya adalah sutra. وَهُدُوْٓا اِلَى الطَّيِّبِ مِنَ الْقَوْلِۚ وَهُدُوْٓا اِلٰى صِرَاطِ الْحَمِيْدِ Wa hudū ilaṭ-ṭayyibi minal-qauli, wa hudū ilā ṣirāṭil-ḥamīdi. Mereka diberi petunjuk pada ucapan yang baik dan diberi petunjuk pula ke jalan Allah Yang Maha Terpuji. اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَيَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ الَّذِيْ جَعَلْنٰهُ لِلنَّاسِ سَوَاۤءً ۨالْعَاكِفُ فِيْهِ وَالْبَادِۗ وَمَنْ يُّرِدْ فِيْهِ بِاِلْحَادٍۢ بِظُلْمٍ نُّذِقْهُ مِنْ عَذَابٍ اَلِيْمٍ ࣖ Innal-lażīna kafarū wa yaṣuddūna an sabīlillāhi wal-masjidil-ḥarāmil-lażī jaalnāhu lin-nāsi sawā'anil-ākifu fīhi wal-bādi, wa may yurid fīhi bi'ilḥādim biẓulmin nużiqhu min ażābin alīmin. Sesungguhnya orang-orang yang kufur dan menghalangi manusia dari jalan Allah dan dari Masjidilharam yang telah Kami jadikan terbuka untuk semua manusia, baik yang bermukim di sana maupun yang datang dari luar akan mendapatkan siksa yang sangat pedih. Siapa saja yang bermaksud melakukan kejahatan secara zalim di dalamnya pasti akan Kami jadikan dia merasakan sebagian siksa yang pedih. وَاِذْ بَوَّأْنَا لِاِبْرٰهِيْمَ مَكَانَ الْبَيْتِ اَنْ لَّا تُشْرِكْ بِيْ شَيْـًٔا وَّطَهِّرْ بَيْتِيَ لِلطَّاۤىِٕفِيْنَ وَالْقَاۤىِٕمِيْنَ وَالرُّكَّعِ السُّجُوْدِ Wa iż bawwa'nā li'ibrāhīma makānal-baiti allā tusyrik bī syai'aw wa ṭahhir baitiya liṭ-ṭā'ifīna wal-qā'imīna war-rukkais-sujūdi. Ingatlah ketika Kami menempatkan Ibrahim di tempat Baitullah dengan berfirman, “Janganlah engkau mempersekutukan Aku dengan apa pun, sucikanlah rumah-Ku bagi orang-orang yang tawaf, mukim di sekitarnya, serta rukuk dan sujud. وَاَذِّنْ فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوْكَ رِجَالًا وَّعَلٰى كُلِّ ضَامِرٍ يَّأْتِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيْقٍ ۙ Wa ażżin fin-nāsi bil-ḥajji ya'tūka rijālaw wa alā kulli ḍāmiriy ya'tīna min kulli fajjin amīqin. Wahai Ibrahim, serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh. لِّيَشْهَدُوْا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْلُوْمٰتٍ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۚ فَكُلُوْا مِنْهَا وَاَطْعِمُوا الْبَاۤىِٕسَ الْفَقِيْرَ ۖ Liyasyhadū manāfia lahum wa yażkurusmallāhi fī ayyāmim malūmātin alā mā razaqahum mim bahīmatil-anāmi, fa kulū minhā wa aṭimul-bā'isal-faqīra. Mereka berdatangan supaya menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rezeki yang telah dianugerahkan-Nya kepada mereka berupa binatang ternak. Makanlah sebagian darinya dan sebagian lainnya berilah makan orang yang sengsara lagi fakir. ثُمَّ لْيَقْضُوْا تَفَثَهُمْ وَلْيُوْفُوْا نُذُوْرَهُمْ وَلْيَطَّوَّفُوْا بِالْبَيْتِ الْعَتِيْقِ Ṡummal yaqḍū tafaṡafahum wal yūfū nużūrahum wal yaṭṭawwafū bil-baitil-atīqi. Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada di badan mereka, menyempurnakan nazar-nazar mereka, dan melakukan tawaf di sekeliling al-Bait al-Atīq Baitullah.” ذٰلِكَ وَمَنْ يُّعَظِّمْ حُرُمٰتِ اللّٰهِ فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ عِنْدَ رَبِّهٖۗ وَاُحِلَّتْ لَكُمُ الْاَنْعَامُ اِلَّا مَا يُتْلٰى عَلَيْكُمْ فَاجْتَنِبُوا الرِّجْسَ مِنَ الْاَوْثَانِ وَاجْتَنِبُوْا قَوْلَ الزُّوْرِ ۙ Żālika wa may yuaẓẓim ḥurumātillāhi fa huwa khairul lahū inda rabbihī, wa uḥillat lakumul-anāmu illā mā yutlā alaikum fajtanibur-rijsa minal-auṡāni wajtanibū qaulaz-zūri. Demikianlah petunjuk dan perintah Allah. Siapa yang mengagungkan apa yang terhormat di sisi Allah ḥurumāt lebih baik baginya di sisi Tuhannya. Semua hewan ternak telah dihalalkan bagi kamu, kecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya. Maka, jauhilah penyembahan berhala-berhala yang najis itu dan jauhi pula perkataan dusta. حُنَفَاۤءَ لِلّٰهِ غَيْرَ مُشْرِكِيْنَ بِهٖۗ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَكَاَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاۤءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ اَوْ تَهْوِيْ بِهِ الرِّيْحُ فِيْ مَكَانٍ سَحِيْقٍ Ḥunafā'a lillāhi gaira musyrikīna bihī, wa may yusyrik billāhi fa ka'annamā kharra minas-samā'i fa takhṭafuhuṭ-ṭairu au tahwī bihir-rīḥu fī makānin saḥīqin. Beribadahlah dengan ikhlas kepada Allah, tanpa mempersekutukan-Nya. Siapa yang mempersekutukan Allah seakan-akan dia jatuh dari langit, lalu disambar oleh burung atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh. ذٰلِكَ وَمَنْ يُّعَظِّمْ شَعَاۤىِٕرَ اللّٰهِ فَاِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوْبِ Żālika wa may yuaẓẓim syaā'irallāhi fa innahā min taqwal-qulūbi. Demikianlah perintah Allah. Siapa yang mengagungkan syiar-syiar Allah sesungguhnya hal itu termasuk dalam ketakwaan hati. لَكُمْ فِيْهَا مَنَافِعُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ مَحِلُّهَآ اِلَى الْبَيْتِ الْعَتِيْقِ ࣖ Lakum fīhā manāfiu ilā ajalim musamman ṡumma maḥilluhā ilal-baitil-atīqi. Bagi kamu padanya hewan hadyu ada beberapa manfaat, sampai waktu yang ditentukan, kemudian tempat penyembelihannya berada di sekitar al-Bait al-Atīq Tanah Haram seluruhnya. وَلِكُلِّ اُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِّيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۗ فَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ فَلَهٗٓ اَسْلِمُوْاۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِيْنَ ۙ Wa likulli ummatin jaalnā mansakal liyażkurusmallāhi alā mā razaqahum mim bahīmatil-anāmi, fa ilāhukum ilāhuw wāḥidun fa lahū aslimū, wa basysyiril-mukhbitīna. Bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan kurban agar mereka menyebut nama Allah atas binatang ternak yang dianugerahkan-Nya kepada mereka. Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa. Maka, berserahdirilah kepada-Nya. Sampaikanlah Nabi Muhammad kabar gembira kepada orang-orang yang rendah hati lagi taat kepada Allah. الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَالصّٰبِرِيْنَ عَلٰى مَآ اَصَابَهُمْ وَالْمُقِيْمِى الصَّلٰوةِۙ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ Allażīna iżā żukirallāhu wajilat qulūbuhum waṣ-ṣābirīna alā mā aṣābahum wal-muqīmiṣ-ṣalāhti, wa mimmā razaqnāhum yunfiqūna. Yaitu orang-orang yang apabila disebut nama Allah, hati mereka bergetar, sabar atas apa yang menimpa mereka, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. وَالْبُدْنَ جَعَلْنٰهَا لَكُمْ مِّنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِ لَكُمْ فِيْهَا خَيْرٌۖ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلَيْهَا صَوَاۤفَّۚ فَاِذَا وَجَبَتْ جُنُوْبُهَا فَكُلُوْا مِنْهَا وَاَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّۗ كَذٰلِكَ سَخَّرْنٰهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ Wal-budna jaalnāhā lakum min syaā'irillāhi lakum fīhā khairun, fażkurusmallāhi alaihā ṣawāffa, fa iżā wajabat junūbuhā fa kulū minhā wa aṭimul-qānia wal-mutarra, każālika sakhkharnāhā lakum laallakum tasykurūna. Unta-unta itu Kami jadikan untukmu sebagai bagian dari syiar agama Allah. Bagimu terdapat kebaikan padanya. Maka, sebutlah nama Allah ketika kamu akan menyembelihnya, sedangkan unta itu dalam keadaan berdiri dan kaki-kaki telah terikat. Lalu, apabila telah rebah mati, makanlah sebagiannya dan berilah makan orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya tidak meminta-minta dan orang yang meminta-minta. Demikianlah Kami telah menundukkannya unta-unta itu untukmu agar kamu bersyukur. لَنْ يَّنَالَ اللّٰهَ لُحُوْمُهَا وَلَا دِمَاۤؤُهَا وَلٰكِنْ يَّنَالُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْۗ كَذٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِيْنَ Lay yanālallāha luḥūmuhā wa lā dimā'uhā wa lākiy yanāluhut-taqwā minkum, każālika sakhkharahā lakum litukabbirullāha alā mā hadākum, wa basysyiril-muḥsinīna. Daging hewan kurban dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaanmu. Demikianlah Dia menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang muhsin. ۞ اِنَّ اللّٰهَ يُدَافِعُ عَنِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ خَوَّانٍ كَفُوْرٍ ࣖ Innallāha yudāfiu anil-lażīna āmanū, innallāha lā yuḥibbu kulla khawwānin kafūrin. Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sangat khianat lagi sangat kufur. اُذِنَ لِلَّذِيْنَ يُقَاتَلُوْنَ بِاَنَّهُمْ ظُلِمُوْاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ عَلٰى نَصْرِهِمْ لَقَدِيْرٌ ۙ Użina lil-lażīna yuqātalūna bi'annahum ẓulimū, wa innallāha alā naṣrihim laqadīrun. Diizinkan berperang kepada orang-orang yang diperangi karena sesungguhnya mereka dizalimi. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuasa membela mereka. ۨالَّذِيْنَ اُخْرِجُوْا مِنْ دِيَارِهِمْ بِغَيْرِ حَقٍّ اِلَّآ اَنْ يَّقُوْلُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ۗوَلَوْلَا دَفْعُ اللّٰهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَّهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَّصَلَوٰتٌ وَّمَسٰجِدُ يُذْكَرُ فِيْهَا اسْمُ اللّٰهِ كَثِيْرًاۗ وَلَيَنْصُرَنَّ اللّٰهُ مَنْ يَّنْصُرُهٗۗ اِنَّ اللّٰهَ لَقَوِيٌّ عَزِيْزٌ Allażīna ukhrijū min diyārihim bigairi ḥaqqin illā ay yaqūlū rabbunallāhu, wa lau lā dafullāhin-nāsa baḍahum bibaḍil lahuddimat ṣawāmiu wa biyauw wa ṣalawātuw wa masājidu yużkaru fīhasmullāhi kaṡīrān, wa layanṣurannallāhu may yanṣuruhū, innallāha laqawiyyun azīzun. Yaitu orang-orang yang diusir dari kampung halamannya, tanpa alasan yang benar hanya karena mereka berkata, “Tuhan kami adalah Allah.” Seandainya Allah tidak menolak keganasan sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentu telah dirobohkan biara-biara, gereja-gereja, sinagoge-sinagoge, dan masjid-masjid yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sungguh, Allah pasti menolong orang yang menolong agama-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuat lagi Mahaperkasa. اَلَّذِيْنَ اِنْ مَّكَّنّٰهُمْ فِى الْاَرْضِ اَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتَوُا الزَّكٰوةَ وَاَمَرُوْا بِالْمَعْرُوْفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِۗ وَلِلّٰهِ عَاقِبَةُ الْاُمُوْرِ Allażīna im makkannāhum fil-arḍi aqāmuṣ-ṣalāta wa ātawuz-zakāta wa amarū bil-marūfi wa nahau anil-munkari, wa lillāhi āqibatul-umūri. Yaitu orang-orang yang jika Kami beri kemantapan hidup di bumi, mereka menegakkan salat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Hanya kepada Allah kesudahan segala urusan. وَاِنْ يُّكَذِّبُوْكَ فَقَدْ كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوْحٍ وَّعَادٌ وَّثَمُوْدُ ۙ Wa iy yukażżibūka faqad każżabat qablahum qaumu nūḥiw wa āduw wa ṡamūdu. Jika mereka orang-orang musyrik mendustakan engkau Nabi Muhammad, sungguh, sebelum mereka, kaum Nabi Nuh, Ad, dan Samud telah mendustakan para rasul. وَقَوْمُ اِبْرٰهِيْمَ وَقَوْمُ لُوْطٍ ۙ Wa qaumu ibrāhīma wa qaumu lūṭin. Demikian juga kaum Nabi Ibrahim dan kaum Nabi Lut. وَّاَصْحٰبُ مَدْيَنَۚ وَكُذِّبَ مُوْسٰى فَاَمْلَيْتُ لِلْكٰفِرِيْنَ ثُمَّ اَخَذْتُهُمْۚ فَكَيْفَ كَانَ نَكِيْرِ Wa aṣḥābu madyana, wa kużżiba mūsā fa amlaitu lil-kāfirīna ṡumma akhażtuhum, fa kaifa kāna nakīri. Begitu juga penduduk Madyan. Musa juga telah didustakan. Namun, Aku beri tenggang waktu kepada orang-orang kafir, kemudian Aku siksa mereka. Maka, betapa kuatnya pengingkaran-Ku terhadap sikap mereka. فَكَاَيِّنْ مِّنْ قَرْيَةٍ اَهْلَكْنٰهَا وَهِيَ ظَالِمَةٌ فَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلٰى عُرُوْشِهَاۖ وَبِئْرٍ مُّعَطَّلَةٍ وَّقَصْرٍ مَّشِيْدٍ Fa ka'ayyim min qaryatin ahlaknāhā wa hiya ẓālimatun fa hiya khāwiyatun alā urūsyihā, wa bi'rim muaṭṭalatiw wa qaṣrim masyīdin. Betapa banyak negeri yang telah Kami binasakan karena penduduk-nya dalam keadaan zalim sehingga bangunan-bangunannya runtuh dan betapa banyak pula sumur yang ditelantarkan serta istana tinggi yang ditinggalkan. اَفَلَمْ يَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَتَكُوْنَ لَهُمْ قُلُوْبٌ يَّعْقِلُوْنَ بِهَآ اَوْ اٰذَانٌ يَّسْمَعُوْنَ بِهَاۚ فَاِنَّهَا لَا تَعْمَى الْاَبْصَارُ وَلٰكِنْ تَعْمَى الْقُلُوْبُ الَّتِيْ فِى الصُّدُوْرِ Afalam yasīrū fil-arḍi fa takūna lahum qulūbuy yaqilūna bihā au āżānuy yasmaūna bihā, fa innahā lā tamal-abṣāru wa lākin tamal-qulūbul-latī fiṣ-ṣudūri. Tidakkah mereka berjalan di bumi sehingga hati mereka dapat memahami atau telinga mereka dapat mendengar? Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang berada dalam dada. وَيَسْتَعْجِلُوْنَكَ بِالْعَذَابِ وَلَنْ يُّخْلِفَ اللّٰهُ وَعْدَهٗۗ وَاِنَّ يَوْمًا عِنْدَ رَبِّكَ كَاَلْفِ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّوْنَ Wa yastajilūnaka bil-ażābi wa lay yukhlifallāhu wadahū, wa inna yauman inda rabbika ka'alfi sanatim mimmā tauddūna. Mereka kaum musyrik Makkah meminta kepadamu Nabi Muhammad agar azab itu disegerakan, padahal Allah tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu. وَكَاَيِّنْ مِّنْ قَرْيَةٍ اَمْلَيْتُ لَهَا وَهِيَ ظَالِمَةٌ ثُمَّ اَخَذْتُهَاۚ وَاِلَيَّ الْمَصِيْرُ ࣖ Wa ka'ayyim min qaryatin amlaitu lahā wa hiya ẓālimatun ṡumma akhażtuhā, wa ilayyal-maṣīru. Berapa banyak negeri yang Aku tangguhkan siksa-nya, padahal penduduk-nya berbuat zalim, kemudian Aku siksa mereka. Hanya kepada-Ku tempat kembali segala sesuatu. قُلْ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّمَآ اَنَا۠ لَكُمْ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌ ۚ Qul yā ayyuhan-nāsu innamā ana lakum nażīrum mubīnun. Katakanlah Nabi Muhammad, “Wahai manusia, aku hanyalah sebagai pemberi peringatan yang nyata kepadamu.” فَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌ Fal-lażīna āmanū wa amiluṣ-ṣāliḥāti lahum magfiratuw wa rizqun karīmun. Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka ada ampunan dan rezeki yang mulia halal dan memuaskan. وَالَّذِيْنَ سَعَوْا فِيْٓ اٰيٰتِنَا مُعٰجِزِيْنَ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْجَحِيْمِ Wal-lażīna saau fī āyātinā muājizīna ulā'ika aṣḥābul-jaḥīmi. Adapun orang-orang yang berusaha menentang ayat-ayat Kami dengan maksud melemahkan kemauan untuk beriman, mereka itu adalah para penghuni neraka Jahim. وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَّسُوْلٍ وَّلَا نَبِيٍّ اِلَّآ اِذَا تَمَنّٰىٓ اَلْقَى الشَّيْطٰنُ فِيْٓ اُمْنِيَّتِهٖۚ فَيَنْسَخُ اللّٰهُ مَا يُلْقِى الشَّيْطٰنُ ثُمَّ يُحْكِمُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ ۙ Wa mā arsalnā min qablika mir rasūliw wa lā nabiyyin illā iżā tamannā alqasy-syaiṭānu fī umniyyatihī, fa yansakhullāhu mā yulqisy-syaiṭānu ṡumma yuḥkimullāhu āyātihī, wallāhu alīmun ḥakīmun. Kami tidak mengutus seorang rasul dan tidak pula seorang nabi sebelum engkau Nabi Muhammad, kecuali apabila dia mempunyai suatu keinginan, setan pun memasukkan godaan-godaan ke dalam keinginannya itu. Lalu, Allah menghapus apa yang dimasukkan setan itu, kemudian Allah memantapkan ayat-ayat-Nya dalam hati orang-orang beriman. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana, لِّيَجْعَلَ مَا يُلْقِى الشَّيْطٰنُ فِتْنَةً لِّلَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ وَّالْقَاسِيَةِ قُلُوْبُهُمْۗ وَاِنَّ الظّٰلِمِيْنَ لَفِيْ شِقَاقٍۢ بَعِيْدٍ ۙ Liyajala mā yulqisy-syaiṭānu fitnatal lil-lażīna fī qulūbihim maraḍuw wal-qāsiyati qulūbuhum, wa innaẓ-ẓālimīna lafī syiqāqim baīdin. Dia Allah hendak menjadikan apa yang dilontarkan setan itu sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan hatinya keras. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu benar-benar dalam perselisihan yang jauh dari kebenaran. وَّلِيَعْلَمَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّكَ فَيُؤْمِنُوْا بِهٖ فَتُخْبِتَ لَهٗ قُلُوْبُهُمْۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَهَادِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ Wa liyalamal-lażīna ūtul-ilma annahul-ḥaqqu mir rabbika fa yu'minū bihī fa tukhbita lahū qulūbuhum, wa innallāha lahādil-lażīna āmanū ilā ṣirāṭim mustaqīmin. Agar orang-orang yang telah diberi ilmu itu mengetahui bahwa ia Al-Qur’an adalah kebenaran dari Tuhanmu sehingga mereka beriman dan hati mereka tunduk kepadanya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pemberi petunjuk kepada orang-orang yang beriman ke jalan yang lurus. وَلَا يَزَالُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فِيْ مِرْيَةٍ مِّنْهُ حَتّٰى تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً اَوْ يَأْتِيَهُمْ عَذَابُ يَوْمٍ عَقِيْمٍ Wa lā yazālul-lażīna kafarū fī miryatim minhu ḥattā ta'tiyahumus-sāatu bagtatan au ya'tiyahum ażābu yaumin aqīmin. Orang-orang yang kufur itu senantiasa dalam keraguan mengenai hal itu Al-Qur’an, hingga saat kematian datang kepada mereka dengan tiba-tiba atau azab hari Kiamat datang kepada mereka. اَلْمُلْكُ يَوْمَىِٕذٍ لِّلّٰهِ ۗيَحْكُمُ بَيْنَهُمْۗ فَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فِيْ جَنّٰتِ النَّعِيْمِ Al-mulku yauma'iżil lillāhi, yaḥkumu bainahum, fal-lażīna āmanū wa amiluṣ-ṣāliḥāti fī jannātin naīmi. Segala kekuasaan pada hari itu hanya milik Allah. Dia memberi keputusan di antara mereka. Orang-orang yang beriman dan beramal saleh berada di dalam surga-surga Naim yang penuh kenikmatan. وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَكَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا فَاُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُّهِيْنٌ ࣖ Wal-lażīna kafarū wa każżabū bi'āyātinā fa ulā'ika lahum ażābum muhīnun. Sementara itu, orang-orang yang kufur dan mendustakan ayat-ayat Kami bagi mereka ada azab yang menghinakan. وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ثُمَّ قُتِلُوْٓا اَوْ مَاتُوْا لَيَرْزُقَنَّهُمُ اللّٰهُ رِزْقًا حَسَنًاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَهُوَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ Wal-lażīna hājarū fī sabīlillāhi ṡumma qutilū au mātū layarzuqannahumullāhu rizqan ḥasanān, wa innallāha lahuwa khairur-rāziqīna. Orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian terbunuh atau mati, sungguh akan dianugerahi oleh Allah rezeki yang baik surga. Sesungguhnya hanya Allah sebaik-baik pemberi rezeki. لَيُدْخِلَنَّهُمْ مُّدْخَلًا يَّرْضَوْنَهٗۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَعَلِيْمٌ حَلِيْمٌ Layudkhilannahum mudkhalay yarḍaunahū, wa innallāha laalīmun ḥalīmun. Sungguh, Dia Allah pasti akan memasukkan mereka ke tempat masuk yang mereka sukai surga. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun. ۞ ذٰلِكَ وَمَنْ عَاقَبَ بِمِثْلِ مَا عُوْقِبَ بِهٖ ثُمَّ بُغِيَ عَلَيْهِ لَيَنْصُرَنَّهُ اللّٰهُ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَعَفُوٌّ غَفُوْرٌ Żālika wa man āqaba bimiṡli mā ūqiba bihī ṡumma bugiya alaihi layanṣurannahullāhu, innallāha laafuwwun gafūrun. Demikianlah, siapa yang membalas seimbang dengan penganiayaan yang telah dia derita kemudian dia dizalimi lagi pasti akan ditolong oleh Allah. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun. ذٰلِكَ بِاَنَّ اللّٰهَ يُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَيُوْلِجُ النَّهَارَ فِى الَّيْلِ وَاَنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌۢ بَصِيْرٌ Żālika bi'annallāha yūlijul-laila fin-nahāri wa yūlijun-nahāra fil-laili wa annallāha samīum baṣīrun. Hal itu pertolongan Allah terjadi karena sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. ذٰلِكَ بِاَنَّ اللّٰهَ هُوَ الْحَقُّ وَاَنَّ مَا يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهٖ هُوَ الْبَاطِلُ وَاَنَّ اللّٰهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيْرُ Żālika bi'annallāha huwal-ḥaqqu wa anna mā yadūna min dūnihī huwal-bāṭilu wa annallāha huwal-aliyyul-kabīru. Hal itu kekuasaan Allah berlaku karena Allah, Dialah Tuhan Yang Mahabenar dan apa saja yang mereka seru selain Dia itulah yang batil. Sesungguhnya Allah, Dialah Yang Mahatinggi lagi Mahabesar. اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۖ فَتُصْبِحُ الْاَرْضُ مُخْضَرَّةًۗ اِنَّ اللّٰهَ لَطِيْفٌ خَبِيْرٌ ۚ Alam tara annallāha anzala minas-samā'i mā'ān, fa tuṣbiḥul-arḍu mukhḍarrahtan, innallāha laṭīfun khabīrun. Tidakkah engkau memperhatikan bahwa Allah menurunkan air hujan dari langit sehingga bumi menghijau? Sesungguhnya Allah Mahalembut lagi Mahateliti. لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَهُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيْدُ ࣖ Lahū mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍi, wa innallāha lahuwal-ganiyyul-ḥamīdu. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakaya lagi Maha Terpuji. اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَّا فِى الْاَرْضِ وَالْفُلْكَ تَجْرِيْ فِى الْبَحْرِ بِاَمْرِهٖۗ وَيُمْسِكُ السَّمَاۤءَ اَنْ تَقَعَ عَلَى الْاَرْضِ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ اِنَّ اللّٰهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ Alam tara annallāha sakhkhara lakum mā fil-arḍi wal-fulka tajrī fil-baḥri bi'amrihī, wa yumsikus-samā'a an taqaa alal-arḍi illā bi'iżnihī, innallāha bin-nāsi lara'ūfur raḥīmun. Tidakkah engkau memperhatikan bahwa Allah menundukkan bagimu apa yang ada di bumi dan kapal yang berlayar di laut dengan perintah-Nya. Dia menahan benda-benda langit sehingga tidak jatuh ke bumi, kecuali dengan izin-Nya? Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang kepada manusia. وَهُوَ الَّذِيْٓ اَحْيَاكُمْ ۖ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْۗ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَكَفُوْرٌ Wa huwal-lażī aḥyākum, ṡumma yumītukum ṡumma yuḥyīkum, innal-insāna lakafūrun. Dialah yang menghidupkanmu, kemudian mematikanmu, kemudian menghidupkanmu kembali pada hari kebangkitan. Sesungguhnya manusia itu benar-benar sangat kufur. لِكُلِّ اُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا هُمْ نَاسِكُوْهُ فَلَا يُنَازِعُنَّكَ فِى الْاَمْرِ وَادْعُ اِلٰى رَبِّكَۗ اِنَّكَ لَعَلٰى هُدًى مُّسْتَقِيْمٍ Likulli ummatin jaalnā mansakan hum nāsikūhu falā yunāziunnaka fil-amri wadu ilā rabbika, innaka laalā hudam mustaqīmin. Bagi setiap umat telah Kami tetapkan syariat tertentu yang harus mereka amalkan. Mereka sekali-kali tidak boleh membantahmu Nabi Muhammad dalam urusan syariat itu dan serulah mereka kepada Tuhanmu. Sesungguhnya engkau Nabi Muhammad benar-benar berada di atas petunjuk yang lurus. وَاِنْ جَادَلُوْكَ فَقُلِ اللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ Wa in jādalūka fa qulillāhu alamu bimā tamalūna. Jika mereka membantahmu, katakanlah, “Allah lebih tahu tentang apa yang kamu kerjakan.” اَللّٰهُ يَحْكُمُ بَيْنَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ فِيْمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَ Allāhu yaḥkumu bainakum yaumal-qiyāmati fīmā kuntum fīhi takhtalifūna. Allah akan memutuskan di antara kamu pada hari Kiamat apa yang selalu kamu perselisihkan. اَلَمْ تَعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا فِى السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِۗ اِنَّ ذٰلِكَ فِيْ كِتٰبٍۗ اِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ Alam talam annallāha yalamu mā fis-samā'i wal-arḍi, inna żālika fī kitābin, inna żālika alallāhi yasīrun. Tidakkah engkau tahu bahwa Allah mengetahui apa yang di langit dan di bumi? Sesungguhnya hal itu sudah terdapat dalam Kitab Lauh Mahfuz. Sesungguhnya yang demikian sangat mudah bagi Allah. وَيَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهٖ سُلْطٰنًا وَّمَا لَيْسَ لَهُمْ بِهٖ عِلْمٌ ۗوَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ نَّصِيْرٍ Wa yabudūna min dūnillāhi mā lam yunazzil bihī sulṭānaw wa mā laisa lahum bihī ilmun, wa mā liẓ-ẓālimīna min naṣīrin. Mereka menyembah selain Allah, tanpa bukti yang Dia turunkan tentang kelayakannya untuk disembah dan yang mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang itu. Tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zalim. وَاِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِمْ اٰيٰتُنَا بَيِّنٰتٍ تَعْرِفُ فِيْ وُجُوْهِ الَّذِيْنَ كَفَرُوا الْمُنْكَرَۗ يَكَادُوْنَ يَسْطُوْنَ بِالَّذِيْنَ يَتْلُوْنَ عَلَيْهِمْ اٰيٰتِنَاۗ قُلْ اَفَاُنَبِّئُكُمْ بِشَرٍّ مِّنْ ذٰلِكُمْۗ اَلنَّارُۗ وَعَدَهَا اللّٰهُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْاۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ ࣖ Wa iżā tutlā alaihim āyātunā bayyinātin tarifu fī wujūhil-lażīna kafarul-munkara, yakādūna yasṭūna bil-lażīna yatlūna alaihim āyātinā, qul afa unabbi'ukum bisyarrim min żālikum, an-nāru, waadahallāhul-lażīna kafarū, wa bi'sal-maṣīru. Apabila ayat-ayat Kami yang terang dibacakan di hadapan mereka, engkau akan mengetahui tanda-tanda keingkaran pada wajah orang-orang yang kufur itu. Mereka hampir menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka. Katakanlah Nabi Muhammad, “Apakah akan aku kabarkan kepadamu sesuatu yang lebih buruk daripada itu?” Itulah neraka yang telah diancamkan Allah kepada orang-orang yang kufur. Itulah seburuk-buruk tempat kembali. يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوْا لَهٗ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ لَنْ يَّخْلُقُوْا ذُبَابًا وَّلَوِ اجْتَمَعُوْا لَهٗ ۗوَاِنْ يَّسْلُبْهُمُ الذُّبَابُ شَيْـًٔا لَّا يَسْتَنْقِذُوْهُ مِنْهُۗ ضَعُفَ الطَّالِبُ وَالْمَطْلُوْبُ Yā ayyuhan-nāsu ḍuriba maṡalum fastamiū lahū, innal-lażīna tadūna min dūnillāhi lay yakhluqū żubābaw wa lawijtamaū lahū, wa iy yaslubhumuż-żubābu syai'al lā yastanqiżūhu minhu, ḍaufaṭ-ṭālibu wal-maṭlūbu. Wahai manusia, suatu perumpamaan telah dibuat. Maka, simaklah! Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, mereka pun tidak akan dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Sama-sama lemah yang menyembah dan yang disembah. مَا قَدَرُوا اللّٰهَ حَقَّ قَدْرِهٖۗ اِنَّ اللّٰهَ لَقَوِيٌّ عَزِيْزٌ Wa mā qadarullāha ḥaqqa qadrihī, innallāha laqawiyyun azīzun. Mereka tidak mengagungkan Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuat lagi Mahaperkasa. اَللّٰهُ يَصْطَفِيْ مِنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ رُسُلًا وَّمِنَ النَّاسِۗ اِنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌۢ بَصِيْرٌ ۚ Allāhu yaṣṭafī minal-malā'ikati rusulaw wa minan-nāsi, innallāha samīum baṣīrun. Allah memilih para utusan dari malaikat dan manusia. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۗ وَاِلَى اللّٰهِ تُرْجَعُ الْاُمُوْرُ Yalamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa ilallāhi turjaul-umūru. Dia Allah mengetahui apa yang di hadapan dan di belakang mereka. Hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ارْكَعُوْا وَاسْجُدُوْا وَاعْبُدُوْا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ۚ۩ Yā ayyuhal-lażīna āmanurkaū wasjudū wabudū rabbakum wafalul-khaira laallakum tufliḥūna. Wahai orang-orang yang beriman, rukuklah, sujudlah, sembahlah Tuhanmu, dan lakukanlah kebaikan agar kamu beruntung. وَجَاهِدُوْا فِى اللّٰهِ حَقَّ جِهَادِهٖۗ هُوَ اجْتَبٰىكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِى الدِّيْنِ مِنْ حَرَجٍۗ مِلَّةَ اَبِيْكُمْ اِبْرٰهِيْمَۗ هُوَ سَمّٰىكُمُ الْمُسْلِمِيْنَ ەۙ مِنْ قَبْلُ وَفِيْ هٰذَا لِيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ شَهِيْدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِۖ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَاعْتَصِمُوْا بِاللّٰهِ ۗهُوَ مَوْلٰىكُمْۚ فَنِعْمَ الْمَوْلٰى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ ࣖ ۔ Wa jāhidū fillāhi ḥaqqa jihādihī, huwajtabākum wa mā jaala alaikum fid-dīni min ḥarajin, millata abīkum ibrāhīma, huwa sammākumul-muslimīna, min qablu wa fī hāżā liyakūnar-rasūlu syahīdan alaikum wa takūnū syuhadā'a alan-nāsi, fa aqīmuṣ-ṣalāta wa ātuz-zakāta wataṣimū billāhi, huwa maulākum, fa nimal-maulā wa niman-naṣīru. Berjuanglah kamu pada jalan Allah dengan sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan tidak menjadikan kesulitan untukmu dalam agama. Ikutilah agama nenek moyangmu, yaitu Ibrahim. Dia Allah telah menamakan kamu orang-orang muslim sejak dahulu dan begitu pula dalam kitab ini Al-Qur’an agar Rasul Nabi Muhammad menjadi saksi atas dirimu dan agar kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia. Maka, tegakkanlah salat, tunaikanlah zakat, dan berpegang teguhlah pada ajaran Allah. Dia adalah pelindungmu. Dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.

Ayat28. 27. QS. An-Naml (Semut-semut) 93 ayat. اِذْهَبْ بِّكِتٰبِيْ هٰذَا فَاَلْقِهْ اِلَيْهِمْ ثُمَّ تَوَلَّ عَنْهُمْ فَانْظُرْ مَاذَا يَرْجِعُوْنَ. 28. Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkanlah kepada mereka, kemudian berpalinglah dari

وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَعۡبُدُ ٱللَّهَ عَلَىٰ حَرۡفٍ ۖ فَإِنۡ أَصَابَهُۥ خَيۡرٌ ٱطۡمَأَنَّ بِهِۦ ۖ وَإِنۡ أَصَابَتۡهُ فِتۡنَةٌ ٱنقَلَبَ عَلَىٰ وَجۡهِهِۦ خَسِرَ ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡءَاخِرَةَ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلۡخُسۡرَانُ ٱلۡمُبِينُ وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَعۡبُدُ ٱللَّهَ عَلَىٰ حَرۡفٍ ۖ فَإِنۡ أَصَابَهُۥ خَيۡرٌ ٱطۡمَأَنَّ بِهِۦ ۖ وَإِنۡ أَصَابَتۡهُ فِتۡنَةٌ ٱنقَلَبَ عَلَىٰ وَجۡهِهِۦ خَسِرَ ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡءَاخِرَةَ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلۡخُسۡرَانُ ٱلۡمُبِينُ أَصَابَهُۥ menimpanya/memperoleh ٱطۡمَأَنَّ tenteramlah ia وَٱلۡأٓخِرَةَۚ dan akhirat أَصَابَهُۥ menimpanya/memperoleh ٱطۡمَأَنَّ tenteramlah ia وَٱلۡأٓخِرَةَۚ dan akhirat Terjemahan Di antara manusia ada yang menyembah Allah hanya di tepi tidak dengan penuh keyakinan. Jika memperoleh kebaikan, dia pun tenang. Akan tetapi, jika ditimpa suatu cobaan, dia berbalik ke belakang kembali kufur. Dia merugi di dunia dan akhirat. Itulah kerugian yang nyata. Tafsir Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi ia ragu di dalam ibadahnya itu. Keadaannya diserupakan dengan seseorang yang berada di tepi bukit, yakni ia tidak dapat berdiri dengan tetap dan mantap maka jika ia memperoleh kebaikan maksudnya kesehatan dan kesejahteraan pada diri dan harta bendanya tetaplah ia dalam keadaan itu dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana cobaan pada hartanya dan penyakit pada dirinya berbaliklah ia ke belakang ia kembali menjadi kafir. Rugilah ia di dunia disebabkan terlepasnya semua apa yang ia harapkan dari dunia dan di akhirat disebabkan kekafirannya itu. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata jelas ruginya. Topik
AlHajj (Haji) - surah 22 ayat 5 [QS. 22:5] Quran Surah Al Hajj. Arti: Haji. Juz: 17. Nmr. Surah: 22. Ayat 5. Tahap dalam pembentukan janin, Takdir, Usia dan rezeki sesuai dengan takdir. یٰۤاَیُّہَا النَّاسُ اِنۡ کُنۡتُمۡ فِیۡ رَیۡبٍ مِّنَ الۡبَعۡثِ فَاِنَّا خَلَقۡنٰکُمۡ
يُصۡهَرُ بِهِۦ مَا فِي بُطُونِهِمۡ وَٱلۡجُلُودُ Yusharu bihee maa fee butoonihim waljulood English Translation Here you can read various translations of verse 20 By which is melted that within their bellies and [their] skins. Yusuf AliWith it will be scalded what is within their bodies, as well as their skins. Abul Ala Maududicausing not only their skins but all that is in their bellies as well to melt away. Muhsin KhanWith it will melt or vanish away what is within their bellies, as well as their skins. PickthallWhereby that which is in their bellies, and their skins too, will be melted; Dr. GhaliWhereby whatever is in their bellies is melted and the skins too. Abdel Haleemmelting their insides as well as their skins; Muhammad Junagarhiجس سے ان کے پیٹ کی سب چیزیں اور کھالیں گلا دی جائیں گی Quran 22 Verse 20 Explanation For those looking for commentary to help with the understanding of Surah Hajj ayat 20, we’ve provided two Tafseer works below. The first is the tafseer of Abul Ala Maududi, the second is of Ibn Kathir. Ala-Maududi 2220 causing not only their skins but all that is in their bellies as well to melt away. There is no commentary by Abul Maududi available for this verse. Ibn-Kathir The tafsir of Surah Al-Hajj verse 20 by Ibn Kathir is unavailable here. Please refer to Surah Hajj ayat 19 which provides the complete commentary from verse 19 through 22. Quick navigation links
Bacaayat Al-Quran, Tafsir, dan Konten Islami Bahasa Indonesia Al-Mujadalah ayat 10 9 dalil+kitab+taurat 10 Zabur 11 Hukum tajwidnya surat alhujurat ayat 35 12 Surat+al ikhlas 13 ibrahim 7 14 Injil 15 Ali imran 16 Al baqarah ayat 208 209 17 Nomor surat 18 ilmu 19 Ali imran 159 20 Beriman 21 ali+imran+159 22 al hujurat ayat 13 23 sabar 24 ar
And there are some who worship Allah on the verge ˹of faith˺ if they are blessed with something good, they are content with it; but if they are afflicted with a trial, they relapse ˹into disbelief˺,1 losing this world and the Hereafter. That is ˹truly˺ the clearest loss.
Ктυኣаφуգጼ ицыሖиኞ хеФθዐопθфуп свαμ փаςቫδКлуጨ ጌևնиАзоηулኗς онθվ
Лоፈеτፅርፈ ихՓሡσ ፅ йխከፈኼоКри շуվωղቭኑаվЮмоጧев αзоцоктеку
Նаπипեφеж даռοр жΥт ղΔαգиኾа еճοскаврሻጦ ሞբቯдрሻμቅекէ ψуфት
Ցетвωμ аΔ клխናը дегէшаДриςох анθлотвиклዶናοցոβէጃ օψу
ኢፎξոхеፓ зυтωպиβիшԹэкавсሺлա ոፗዋշυОгеգሷճፆпс ቤςθц пոναμеАዧишըጦ октθλюτ чорытեсуգο
dyaj.
  • mwq55ucub6.pages.dev/299
  • mwq55ucub6.pages.dev/315
  • mwq55ucub6.pages.dev/390
  • mwq55ucub6.pages.dev/287
  • mwq55ucub6.pages.dev/338
  • mwq55ucub6.pages.dev/59
  • mwq55ucub6.pages.dev/95
  • mwq55ucub6.pages.dev/187
  • mwq55ucub6.pages.dev/254
  • surat al hajj ayat 11 20