Maknanatal yang sesungguhnya berasal dari dalam hati manusia sendiri-sendiri. Bagaimana bisa mengambil arti mendalam tentang kelahiran Yesus. Kemudian, kesederhanaan merupakan hal yang lebih Tuhan sukai. Berikut adalah kumpulan renungan kristen tentang natal terbaru 2022. Judul 1: Renungan Untuk Keluarga
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID AWc78zRKEgnwQeNPqFR6wrSYlchHYp-zlXaC1ZYyAt-AphrrE6OshQ==
Natalmengajarkan kita kasih, kesederhanaan dan pengorbanan. 3 Makna Natal yang Perlu kita Renungkan Bersama: 1. Natal Mengajarkan Kita Tentang Kasih Karena Allah mengasihi manusia, maka ketika manusia jatuh dalam dosa Allah mengambil keputusan untuk berinkarnasi menjadi manusia.
bagusp Official Writer Apakah arti Natal yang sesungguhnya? Sekarang sudah dekat masa natal dan tiap orang mempunyai makna natal yang berbeda-beda. Apakah sebenarnya makna natal bagi kita orang yang percaya? Setiap orang memaknai arti cinta dalam makna yang berbeda-beda tapi ada satu kata yang selalu kita ingat ketika menyebutkan kata cinta, yaitu pengorbanan. Lalu apa yang dimaksud dengan pengorbanan ? Pengorbanan adalah suatu tindakan yang kita lakukan dengan atau tanpa diketahui orang tersebut untuk membuat mereka merasa bahagia tanpa mengharapkan timbal balik. Sehingga sangat wajar jika perasaan tanpa memiliki hati yang rela berkorban tidak bisa kita sebut sebagai cinta. Apapun pasti akan kita lakukan untuk membuat orang yang kita cintai bahagia tanpa memperdulikan apakah hal tersebut akan menguntungkan atau merugikan bagi diri kita sendiri. Hal ini yang dilakukan oleh Tuhan Yesus 2000 tahun yang lalu, Dia datang ke bumi untuk melepaskan belenggu dosa yang mengikat manusia dan memperbaiki hubungan kita dengan-Nya walaupun Dia sudah mengetahui secara pasti rasa sakit atas penolakan, hinaan dan siksaan yang Dia akan dialami selama berada di dunia. Semua itu Tuhan lakukan karena sangat mencintai manusia, Dia tidak ingin kita masuk ke dalam hukuman yang kekal, yaitu neraka. Baca Juga Dehidrasi Rohani Buat Kita Tinggalkan Makna Natal Sesungguhnya, Kenali 5 Tandanya Ini Lalu kenapa Tuhan menciptakan neraka, jika Tuhan tidak mau manusia masuk ke dalamnya ? Tidak pernah terpikir sedikit pun oleh Tuhan ketika Tuhan menciptakan Adam dan Hawa untuk manusia masuk ke dalam neraka karena sebenarnya Tuhan ciptakan untuk menghukum Lusifer dan para malaikat yang memberontak di surga. Namun ketika manusia jatuh ke dalam dosa dan Tuhan adalah Allah Maha Adil dan Allah Maha Kasih, Tuhan harus bersikap adil untuk tetap menghukum manusia, karena itu Tuhan rela untuk meninggalkan segala kenyaman-Nya lalu datang ke dalam dunia menjadi seorang manusia untuk menggantikan posisi kita untuk menanggung hukuman yang seharusnya kita dapatkan. Sehingga atas pengorbanan-Nya kita terbebas dari belenggu dosa dan kita memiliki kesempatan untuk bisa tinggal bersama-sama dengan-Nya di surga. Di atas adalah sepintas tentang pengorbanan yang Tuhan lakukan untuk kita dan pada tanggal 25 Desember ini ada momen spesial yang sudah kita tunggu-tunggu. Kita akan memperingati hari kelahiran Tuhan Yesus ke dalam dunia atau yang lebih dikenal dengan sebutan Natal. Apa yang terlintas dalam benak kalian jika mendengar kata “Natal”? Berkumpul dengan keluarga, bertukar hadiah, big sale Christmas di mall-mall, liburan akhir tahun atau kalian membayangkan bonus akhir tahun? Terlepas dari itu semua, kita harus benar-benar memaknai arti natal sesungguhnya, karena di momen ini kita mengetahui seberapa besar pengorbanan yang sudah Tuhan berikan kepada kita. Namun permasalahannya banyak dari kita yang menganggap Natal sebagai perayaan tahunan yang biasa saja, disinilah kita harus merubah pola pikir kita. Natal bukan hanya sekedar perayaan dengan datang ke gereja karena Natal adalah hari peringatan atas kelahiran Raja diatas segala Raja, yaitu Tuhan Yesus. Lalu, hal apa yang bisa kita lakukan untuk memaknai pengorbanan Tuhan di momen kelahiran-Nya ? Memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan Banyak hal yang bisa membuat kita kehilangan waktu untuk bersekutu dengan Tuhan dan melakukan perbuatan yang menyakit-Nya, sebagai contoh Masalah, zona nyaman, kesuksesan, pekerjaan, sekolah, pacar, dll. Semua hal itu membuat kita menjauh dari Tuhan, kasih mula-mula yang kita miliki mulai tergerus. Jika hal ini mulai terjadi ingatlah betapa Tuhan mencintai kita dan telah membuktikan cinta-Nya dengan lahir di dunia untuk menebus semua dosa-dosa kita, sehingga sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk terus melekat didalam-Nya. Di momen natal ini merupakan momen yang tepat untuk kita memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan, perbaharui komitmen-komitmen sebagai anak-anak Kristus. Membuat target baru dalam bidang rohani dan menjadi berkat Setelah kita memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan, alangkah baiknya jika kita membuat target-target baru untuk meningkatkan kualitas kehidupan rohani kita. Sebagai contoh Menemukan panggilan hidup, sangat penting bagi kita menemukan panggilan hidup kita karena dari sana kita bisa menjadi berkat bagi orang-orang disekitar kita dan terus bertumbuh hingga menjadi anak-anak Tuhan yang dewasa. Menemukan talenta yang kita miliki, talenta adalah anugrah yang Tuhan berikan kepada kita, berkembang atau tidak berkembang talenta adalah pilihan kita masing-masing. Melalui talenta yang kita miliki inilah Tuhan ingin berkarya di dalam-Nya untuk memberkati orang lain maupun memberkati diri kita. Memang Tuhan tidak pernah menuntut kita untuk membalas kebaikan-Nya, namun kita harus menyadari apa yang sudah menjadi tugas kita sebagai anak-anak-Nya, yaitu tidak menyia-yiakan pengorbanan-Nya. Kedua tindakan di atas adalah sedikit contoh yang bisa kita lakukan untuk tidak menyia-yiakan pengorbanan-Nya dan memaknai momen natal lebih lagi. Mari kita berlomba-lomba untuk menjadi anak-anak Tuhan yang penuh dengan kemenangan dan mencapai garis akhir perlombaan. Selamat memaknai hari kelahiran Tuhan. “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman” - 2 Timotius 47 Sumber Halaman 1
BacaJuga: 5 Trik Mengajarkan Makna Natal Kepada Anak. Terlepas dari itu semua, kita harus benar-benar memaknai arti natal sesungguhnya, karena di momen ini kita mengetahui seberapa besar pengorbanan yang sudah Tuhan berikan kepada kita. Namun permasalahannya banyak dari kita yang menganggap Natal sebagai perayaan tahunan yang biasa saja

- Berikut ini ayat Alkitab yang mengingatkan tentang makna Natal. Perayaan Natal tinggal menghitung hari, seluruh umat Kristiani akan merayakan Hari Raya Natal 2021 pada Sabtu 25/12/2021. Makna perayaan Hari Natal bagi orang Kristiani ialah peringatan sukacita kelahiran Sang Juruselamat, Yesus Kristus. Baca juga Ucapan Selamat Hari Natal 2021, Cocok untuk Dibagikan di Media Sosial Baca juga Daftar Lagu Rohani Kristen untuk Perayaan Hari Natal 2021 Malam Kudus hingga Gita Sorga Bergema Perayaan Hari Natal tahun 2021 ini mengambil tema “Cinta Kasih Kristus yang Menggerakkan Persaudaraan”. Tema Natal Tahun 2021 kali ini dikutip dari ayat Alkitab 1 Petrus 1 22. “Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.” Kumpulan Ayat Alkitab yang mengingatkan tentang makna Natal sebenarnya. Berikut ini adalah kumpulan Ayat Alkitab yang mengingatkan tentang makna Natal dikutip dari Odyssey dan Alkitab. 1. Matius 121 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka. 2. Matius 123 "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” – yang berarti Allah menyertai kita. 3. Lukas 210-11 Lalu kata malaikat itu kepada mereka ”Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa Lukas 210

Nataladalah hari kelahiran Tuhan Yesus, di mana Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari hukuman dosa. Anak-anak mungkin akan sulit mengerti jika membahas tentang hukuman dosa. Para orangtua bisa menggantinya dengan menyebutkan bahwa Yesus lahir karena Yesus sayang dengan anak-anak.

Renungan Inspirasi natal untuk 4 telah sampai pada titik penantian kedatangan Kristus yang kedua kali, saya tidak sedang memberitahukan Anda bahwa Yesus sebentar lagi akan datang. Tidak. Tetapi saya ingin membawa Anda pada pengharapan yang sejati di dalam Kristus melalui renungan natal tahun 2021 saat akan memulainya, dari 1 mengapa natal begitu berharga? 2 Lalu ada apa dengan natal? 3 Bagaimana natal dapat mempengaruhi hidup kita? Dan 4 bagaimana natal adalah Injil yang harus ada di dalam hati dan pikiran Anda dan saya setiap hari. Meskipun bukan bulan pertanyaan di atas, tiba-tiba saja muncul di kepala saya, ketika saya menuliskan renungan ini dan saya benar-benar merenungkannya. Saya berdoa kiranya melalui renungan ini, Anda semakin mengenal Yesus, mengasihi Yesus dan memberikan kehidupan Anda pada Yesus karena Dialah pemilik kehidupan Anda sampai selama-lamanya. Selamat merenungkan 4 renungan Mengapa Natal Begitu Berharga?Ketika saya masih kecil, bulan Desember menjadi sangat berharga, karena natal sangatlah berharga. Bukan karena saya mengerti mengapa natal benar-benar berharga. Tetapi karena bulan ini sangatlah meriah. Mulai dari baju baru, celana baru, sepatu baru dan kampung halaman yang pada awalnya sunyi sepi. Seketika ketika natal hadir, kampung menjadi ramai. Ditambah lagi hadiah yang disediakan bagi kami anak-anak sekolah minggu, ini adalah penantian panjang selama 11 dari kampung lain, berbondong-bondong untuk datang menghadiri natal di kampung yang satunya. Demikianlah setiap kampung, akan kebagian ramai ketika natal tiba. Acara dimulai dengan adanya rumah yang disediakan untuk masak-masak, suara ibu-ibu dapat mulai terdengar, suara mesin lampu terdengar 24 jam, di mana yang biasanya hanya 6 kejadian di masa kecil tentang Natal, sangatlah berharga, jika saya mencertitakan setiap detail keberhargaan natal berdasarkan apa yang terjadi di masa kecil. Maka tulisan ini sangat panjang dan Anda hanya akan mengetahui budaya orang-orang Kalimantan di pedalaman ketika menyambut natal. Dan ini bukan makna sejati dari Natal, bukanlah teologi Natal yang sejati dan bukan yang benar untuk natal yang sejati bukan cerita saya, bukan budaya saya, bukan kebiasaan orang Kalimantan Timur ketika merayakan natal. Semua ini tidak menjadikan natal berharga, tidak menjadikan natal lebih baik dan lebih istimewa. Karena ketika bulan Desember berakhir, dunia terasa sangat sunyi dan tanpa adanya makna yang sesungguhnya dari dasarnya natal sangatlah berharga. Lalu pertanyaannya. Mengapa? Ketika saya dewasa, natal menjadi biasa-biasa saja, ketika SMA tepatnya, tidak ada keceriaan seperti di masa kecil, padahal dengan kondisi, situasi yang sama. Kampung tetap ramai, orang-orang memasak dan banyak hidangan. Tetapi ada yang berbeda di masa dewasa, ada pencarian di kedalaman diri. Untuk benar-benar dipuaskan oleh Natal. Bukan karena natal di kampung menjadi ramai, bukan karena adanya makanan yang banyak. Bukan karena pakaian baru. Dan bukan hal-hal yang terlihat, ini tentang kedalaman diri yang mencari sesuatu, tentang natal. Pencarian yang ditemukan di AlkitabSaudaraku, mari kita beralih dari kebiasaan kita merenungkan natal berdasarkan kenangan yang tidak akan terulang. Kita datang ke Alkitab, mengapa natal begitu berharga? Saya akan membawa Anda pada kitab 15, 8 TB Bangunlah, hai pemabuk, dan menangislah! Merataplah, hai semua peminum anggur karena anggur baru, sebab sudah dirampas dari mulutmu anggur itu! Merataplah seperti anak dara yang belilitkan kain kabung karena mempelai, kekasih masa Anda sekarang bertanya lagi, apa hubungannya, keberhargaan natal dan ayat di atas. Baiklah saya ingin Anda mengerti kitab Yoel. Pertama-tama tema dari kitab adalah Hari Tuhan yang besar dan Mengagumkan; Nilai dan kepentingan kitab ini akan membawa Anda dan saya pada janji Allah dibalik natal. Yaitu tentang Allah Imanuel Yoel 228-29. Yang dihenapi di Kisah Para Rasul pada hari Pentakosta KPR. 2Kita harus mengerti bahwa Anda dan saya adalah pemabuk yang digambarkan di dalam kitab Yoel, memang kitab ini ditujukan kepada orang-orang Yehuda pada masa itu, karena mereka telah berdosa, mabuk dan menyembah berhala. Mereka tertidur lelap dalam kemabukkan. Mereka merasa bahwa semuanya baik-baik saja. Ketika saya merenungkan kebahagiaan saya di masa kecil, semua itu Kesia-siaan belaka, saya melihat maut yang mendalam mengintip bahkan menelan kehidupan orang-orang yang merayakan natal tanpa mengerti apa itu natal dan mengapa itu penting. Sehingga natal tidak menjadikan orang-orang Kristen bertobat, berkabung dan menyerahkan diri mereka kepada Kristus yang adalah Tuhan. Injil benar-benar tidak diberitakan ketika natal dirayakan. Saya benar-benar merasa miris ketika merenungkan hal 1 kitab Yoel memberikan kepada kita satu gambaran dari kengerian murka Allah, ini adalah murka kudus dan kebencian akan dosa yang mendalam dari Allah yang Kudus dan suci. Natal seharusnya mengingatkan Anda dan saya akan keseluruhan kitab Suci/Alkitab bahwa Anda dan saya adalah orang berdosa yang layak dimulai dari Kejadian 3, dan ini diakhiri pada kitab Wahyu yaitu penderitaan kekal bisa juga bersukacita bersama-sama Kristus Sang Natal. Natal adalah berita sukacita tetapi pada saat yang sama saya harus jujur ini adalah kabar buruk. Karena barangsiapa menolak Kristus dan tidak percaya kepada Dia sabagai Tuhan dan juruselamat. Orang tersebut masih ada di bawah kengerian murka kekal Allah Bapa. Kristus sebagai Tuhan artinya Anda dan saya taat kepada Dia dan hidup kita adalah milik-Nya. Kita tidak berhak atas diri kita akan menjadi sangat berharga, ketika Anda menyadari hal ini, yaitu Anda dan saya berdosa dan benar-benar layak binasa. Natal yang sejati sangat berharga, ketika kita menyadari akan dosa kita, marilah kita merenungkan Yoel 218 TB “TUHAN menjadi cemburu karena tanah-Nya, dan Ia belas kasihan kepada umat-Nya.”Natal berharga, karena Allah menjadi manusia ini adalah wujud nyata dari belas kasihan Allah, Natal adalah Injil Yesus Kristus, Allah yang cemburu itu telah memberikan kepada kita satu pengharapan untuk menyatukan kasih-Nya yang mendalam dengan manusia berdosa, sehigga manusia dikuduskan hanya melalui kekudusan Yesus Kristus, dibenarkan karena kebenaran Yesus Kristus. Inilah natal, semuanya tentang berharga, karena Allah menjadi manusia, Yesus nama-Nya untuk memberikan belas kasih yang sempurna bagi pendosa yang layak berharga, karena natal adalah panggilan untuk bertobat, untuk mati atas dosa, untuk melihat bahwa sukacita sejati hanya ada ketika Anda dan saya kudus di hadapan Allah sehingga kita dimampukan untuk hidup kudus bagi Allah dan melakukan kehendak Allah dalam kemuliaan yang Ia berharga karena Yesus adalah Imanuel, Yoel 229 TB “Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan kaan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.” Allah bersama-sama dengan kita, ketika Roh Kudus di dalam kita, Dialah yang menginsapkan kita akan dosa, memberikan kekuatan, memberikan keberanian, dan penghiburan sejati. Keberhargaan natal, tidak bisa lepas dari Kristus, untuk merenungkan Dia saja setiap hari, menikmati Dia saja setiap saat dan hidup hanya bagi-Nya dalam susah mau pun senang. Untuk menutup renungan yang pertama ini tentang natal. Mari bersama-sama kita Yohanes 15, 8-10 FAYH Inilah Firman Allah kepada kami untuk diteruskan kepada Saudara bahwa Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jikalau, kita berkata bahwa kita tidak berdosa, kita hanya menipu diri sendiri dan tidak mau menerima kebenaran. Tetapi, bila kita mengakui dosa kita kepada-Nya, Ia pasti mengampuni dan menyucikan kia dari dosa itu. Allah patut melakukan hal itu untuk kita, karena Kristus telah matu untuk menyucikan kita dari dosa. jika kita mengaku bahwa kita tidak pernah berdosa, kita berdusta dan menganggap Allah pendusta, sebab Ia mengatakan bahwa kita telah Ada Apa Dengan Natal?Kita akan memulainya di Yohanes 11 di mana pada mulanya adalah Firman. Lalu kita beranjak ke Yohanes 114. Firman itu menjadi manusia, Firman yang adalah Allah dan yang menjadi manusia inilah yang menjadi jawaban. Dari pertanyaan ada apa dengan natal. Saudaraku, saya akan terus memberitahukan Anda dan mengajak Anda untuk terus merenungkan hal yang sangat penting ini. Bahwa natal adalah tentang adalah janji Allah yang telah Ia beritakan sejak manusia pertama jatuh. Bahwa Kristus meremukkan kuasa dosa. Kita dapat bersama-sama berkata, “wahai maut di manakah semangatmu, wahai dosa di manakah sengatmu?” Keberanian ini datang dari Allah yang telah selesai menyelesaikan masalah dosa, melalui Natal. Baiklah kita melihat kepada Kristus Sang Firman, bahwa Natal adalah karya penebusan, karya salib, karya yang sempurna untuk menjadikan manusia yang seperti uap. Hidup dalam makna yang sejati dan tujuan manusia diciptakan untuk memuliakan natal, kita dapat mengerti kasih dan keadilan, dua sifat yang berbeda disatukan. Sebuah pradoks yang sulit untuk dapat dimengerti oleh akal sehat Anda dan saya. Kita tidak dapat mengerti hal yang indah ini tanpa Roh Kudus membukakannya bagi kita, kita adalah orang berdosa dengan kebenaran kita yang sangat-sangat kacau dan menyedihkan, bahkan banyak orang-orang bertanya, bagaimana mungkin Allah dapat menjadi manusia? Bagaimana mungkin manusia adalah Allah? Dan bagaimana mungkin Allah yang luar biasa sempurna mau menjadi hina seperti manusia? Hati dan pikiran manusia yang telah jatuh ke dalam dosa, dengan definisi yang sangat terbatas. Seringkali tidak ingin mengakui fakta bahwa Allah Mahakuasa dan dapat menjadi apa saja yang Ia inginkan. Allah bukanlah manusia yang justru ingin menjadi Tuhan, Allah bukanlah manusia yang ketika ada di tahta yang megah lalu dengan keangkuhan, menindas yang lemah. Allah bukanlah Raja yang kejam, walau pun Ia telah di sisi lain, ada apa dengan natal? Di dalam kasih natal ada keadialan yang ditimpakan kepada Sang Bayi Natal yang ada di dalam palungan. Memang kasih harus selalu konsisten ada di dalam diri Allah, tetapi pada saat yang sama keadilan selalu ada juga di dalam diri Allah yang kudus. Maka dari itu ketika kita merenungkan natal, haruslah padangan hati dan pikiran kita tertuju pada Kristus yang disalibkan itu. Ada apa dengan natal? Wujud dari kasih dan keadilan, Firman yang menjadi manusia itu disalibkan. Di dalam Natal ada Salib yang kematian kekal atas dosa, ada penyangkalan diri dan ada perintah untuk mengikut Yesus. kita dapat mengikut Yesus, karena kita juga telah bangkit bersama-sama dengan Yesus. bukankah ini Injil, Kabar Baik. Anda yang layak binasa, menerima Kristus dan belas kasih yang sempurna. Untuk menutup perenungan ini, saya ingin bersama-sama dengan Anda, memuji Tuhan berdasarkan 184 TB Terpujilah TUHAN, seruku; maka aku pun selamat dari 1847 TB TUHAN hidup! Terpujilah gunung batuku, dan mulialah 3122 TB Terpujilah TUHAN, sebab kasih setia-Nya ditunjukkan-Nya kepadaku dengan Ajaib pada waktu berikan hati dan pikiran kita di masa-masa natal 2021 ini, untuk merenungkan Kristus yang ada Natal itu sendiri dan Injil yang sejati dan abadi layak menerima setiap sembah kita, hanya Dialah yang layak menerima semua kehidupan kita sampai selama-lamanya Dialah pujian dari hati dan pikiran. Bagaimana Natal Dapat Mempengaruhi Hidup Kita?Hanya ketika yang menjadi fokus Anda adalah Yesus, maka natal dapat benar-benar berharga, memberikan definisi baru bagi kehidupan dan sukacita yang sejati dan abadi. Karena Yesus adalah Allah yang kekal dan di dalam kekekalan tidak ada rasa bosan, ini adalah kepuasan yang berasal dari Allah yang puas dengan diri-Nya sendiri. Dan manusia hanya dapat dipuasakan di dalam kepuasan itu adalah kepuasan yang kudus, persekutuan dengan penuh kasih, cinta yang membuahkan penyembahan dengan penuh kekaguman. Natal dapat memberikan cara padang yang baru bagi Anda dan saya, ketika Yesus ada di pusat kehidupan kita dan kita dimampukan untuk melihat satu hal terpenting yang harus ada di dalam diri kita, yaitu kekudusan. Natal mempengaruhi kehidupan kita, karena di dalam Kristus kita mendapatkan kasih yang sejati. Kasih yang sejati ini berharga dan memberikan cara pandang yang baru. Ketika kita sadar bahwa kasih kita pada diri sendiri adalah kasih yang menyesatkan. Kasih yang memberikan kita kehidupan yang mati di dalam dosa dan tidak berharga sampai dari Allah di dalam Kristus berharga, karena kita disadarkan bahwa kasih dunia kepada kita adalah kasih yang memberikan kita tekanan yang memilukan. Kita berjuang untuk dikasihi dunia dengan berbagai cara, tapi pada akhirnya kekecewaan yang kita dapatkan. Sebab dunia sedang berdusta dengan segala janji manis. Jika Anda mendapatkan kefanaan yang mewah, seolah-oleh itu memberikan kebahagiaan. Tapi akhirnya Anda kosong, fana dan tidak berdaya, kedalaman diri Anda mencari kesadaran akan kengerian dari dosa, kenikmatan sementara kehidupan. Baik itu perbuatan baik di mata manusia dan jahat di mata manusia, baik itu yang tersembunyi dan nyata-nyata. Semua itu adalah pemberontakan kepada Allah. Kita sadar akan semua ini, maka kesadaran inilah yang membawa Anda dan saya pada Natal yang benar-benar mempengaruhi hidup kepada Allah menjadi yang utama, karena Allah melalui Yesus lebih dulu mengasihi kita dengan memberikan diri-Nya menjadi dosa 1 Yohanes 419, Roma 837. Dia diremukkan di atas kayu salib. Bahkan Dia menjadi sangat hina, agar Anda dan saya yang hina mendapatkan kemuliaan-Nya ketika kita percaya kepada Dia. Kasih yang mendalam kepada Allah, memberikan kepada kita kasih kepada sesama manusia. Sebab hati Allah menjadi bagian kita, kasih Allah menjadi kasih kita dan apa yang menjadi rancangan Allah kita tunduk dan taat untuk adalah kasih yang membawa sesama kita kepada Kristus, karena Natal adalah Injil, berita tentang Yesus yang adalah Allah manusia dan menebus dari dosa. Hanya ketika Roh Kudus di dalam kita, maka kita dimampukan untuk memberitakan Injil kepada orang terdekat kita, kita memberitakan apa yang telah kita nikmati. Yaitu Injil Yesus Kristus, kita lebih dulu dipengaruhi oleh Injil, kehidupan yang benar-benar berkelimpahan di dalam jiwa kita sehingga apa yang kita bagikan adalah kehidupan yang benar-benar mengenal Yesus, bersekutu dengan Yesus dan merasakan kasih yang mengubahkan dari akhirnya, ketika Natal mempengaruhi kehidupan kita, kita menjadi berkat bagi sesama. Kita bertobat, kita dimampukan hidup saleh, menikmati Allah dan memberitakan Allah kepada sesama, di dalam Kristus, kita dipanggil untuk menjadi serupa dengan Dia dan memberitakan Dia. Demikianlah Natal, mempengaruhi Bagaimana Natal Adalah Injil Yang Harus Ada Di Dalam Hati dan Pikiran Anda dan Saya Setiap Hari? Meskipun Bukan Bulan masuk pada penerapan praktis dari perenungan Natal. Pertama-tama kita harus mengerti bahwa Natal adalah Kabar sukacita yang diawali dengan kabar buruk. Di mana yang mulia menjadi hina, artinya Anda dan saya harus berhenti menganggap diri kita mulia, kita harus menyangkal Natal dapat benar-benar selalu ada di dalam hati dan pikiran kita, ketika cara pandang kita tentang keberhargaan perayaan natal Natal benar, sejati dengan teologi yang Akitabiah dan berpusat pada Kristus, sehingga kita dapat melihat pristiwa Natal sebagai kedatangan dari Pribadi mulia penuh kasih kepada manusia yang lemah, jahat, tidak berdaya, tidak berpengharapan dan hidup dalam kegelapan dunia yang telah jatuh ke dalam ada di dalam hati dan pikiran kita, Kristus yang telah datang ke dalam kehidupan kita, kita merenungkan Dia setiap saat, kita berdosa setiap saat berdasarkan Alkitab. Dan kita benar-benar menyadari kehadiran Kristus dengan cara, hidup yang saleh dan beribadah dalam setiap aktifitas kita dan percakapan kita. Lakukan segala sesuatu untuk kemuliaan Allah 1 Korintus 1031. Doa-doa kita berdasarkan Alkitab. Ketiga, pengertian Alkitab yang benar, di mana Alkitab pada dasarnya sedang memberitakan Yesus, baik itu di PL dan PB. Ketika Anda membaca Akitab dan merenungkan bahkan mempelajarinya. Kita bertemu dengan Yesus yang kudus, memberikan kekuatan, Dia yang telah menebus kita dari dosa, dan dengan penuh kasih memperbaharui kita untuk menjadi umat hidup dengan kesadaran, bahwa hidup kita bukan diri kita lagi melainkan Yesus yang hidup di dalam kita dan kehidupan kita benar-benar menginginkan Yesus, merindukan kedatangan Yesus dan hanya Yesus yang menawan pikiran dan hati kita, baik itu keindahan-Nya, kasih-Nya, kekudusan-Nya, kesalehan-Nya, kebenaran-Nya dan ketaatan-Nya kepada Allah Bapa sampai mati Injil setiap hari, bagaimana Firman pada dasarnya adalah Injil, yang membawa Anda dan saya hidup kudus, saleh dan semakin mengasihi Allah dan menginginkan Kristus. Mendekatlah pada Alkitab, bacalah Alkitab, renungkan itu, hafalkan ayatnya dan lakukanlah disiplin rohani. Berdoalah untuk rancangan ini, bahwa Anda harus melakukannya secara pribadi, untuk pertumbuhan iman pribadi, tidak terlihat oleh orang banyak, tidak akan ada yang memuji Anda, tidak aka nada yang mengatakan. Bahwa Anda luar biasa. Tetapi esensi dari Kekudusan hidup diawali dengan ibadah pribadi, menikmati hadirat Tuhan secara pribadi, dengan doa dan Firman kehidupan yang dipengaruhi oleh Natal yang adalah Injil. Adalah kehidupan yang bersukacita, kehidupan yang menjadi berkat. Melalui kita nama Yesus dikenal dan tidak ada yang lebih penting dari ini, semua ini dimulai dari Pribadi yang merenungkan Injil dan Injil benar-benar menjadi pusat dari kehidupan harian Anda dan itu kehidupan yang berpusat pada Alkitab, dan doa-doa yang berpusat pada Alkitab. Adalah wujud praktis dari penyangkalan diri. Di mana Anda tanpa dilihat banyak orang, tetap setia memberikan diri Anda bagi Allah, sebagai persembahan yang hidup dan kudus karena telah dikuduskan oleh Yesus, inilah ibadah yang sejati Roma 121-2.Baca JugaAyat Alkitab tentang NatalPuisi Natal Tahun 2021Saya ingin Anda merenungkan Roma 116-17 TSI, karena inilah Esensi Natal, di mana Injil adalah kekuatan Allah yang memberikan keselamatan. “Saya bangka sekali akan Kabar Baik INJIL itu, karena Allah bekerja melalui kabar yang penuh kuasa itu untuk menyelamatkan setiap orang yang percaya penuh kepadanya – baik orang Yahudi maupun yang bukan Yahudi. Karena kabar itu menyatakan bagaimana Allah membenarkan manusia di hadapan-Nya – yaitu hanya karena percaya saja. Hal itu sesuai dengan yang tertulis dalam Firman Allah, “Orang yang dianggap benar oleh Tuhan akan hidup untuk selama-lamanya karena percaya penuh kepada-Nya.””Penjelasan dari John Calvin berikut ini akan memberikan kepada kita pengertian yang mendalam akan Injil dan penyengkalan diri sehingga hidup kita benar-benar hidup hanya untuk Kristus saja; Dalam buku berjudul “Mutiara Kehidupan Kristen.” 13, 18“Injil bukanlah doktrin lidah, melainkan doktrin kehidupan. Injil tidak dapat dipahami oleh rasio dan memori semata, tetapi Injil dipahami sepenuhnya ketika Injil itu menguasai seluruh Jiwa da menembus sampai ke relung-relung hati yang terdalam.”Penyangkalan diri, “Kita bukanlah milik kita sendiri, karena itu seharusnya kita tidak mengejar keinginan daging. Kita bukanlah milik kita sendiri lagi; karena itu hendaklah kita berhenti memikirkan diri kita dan keinginan-keinginan kita. Kita adalah milik Allah; karna itu marilah kita hidup bagi Dia, kita mati bagi Dia. Kita milik Allah, maka dari itu hendaknya semua hikmat dan kehendak-Nya menguasai kehidupan kita.”Merenungkan Injil Firman dan Doa.Melepaskan perhatian pada diri sendiri Menyangkal diri, memikul salib dan Ikut Yesus.Dan hidup bagi sesama untuk kemajuan pemberitaan Injil Menikmati Yesus dan Amanat Agung.Ketika prinsip di atas, adalah penerapan praktis yang dapat Anda lakukan ketika Natal setiap hari ada di dalam hati dan pikiran Anda, menawan kehidupan Anda hanya bagi Dia dan segala kemuliaan bagi Dia saja sampai selama-lamanya.
Renungan Sebuah Kisah Natal. Wed, 12/03/2008 - 00:00 — admin. itulah gambaran dan pilihan yang diberikan Allah kepada manusia, dan tentu saja, itulah makna perumpamaan di atas. Perayaan Hari Raya Kristen Sumber. Judul Buku: Edisi Natal Santapan Rohani: Hadiah Terindah . Pengarang:
Fokus Hidup – “Apa makna Natal menurut Alkitab? Bagaimana peristiwa Natal di mata Orang Majus? Apa yang dilakukan oleh Orang Majus dalam merespons kabar baik mengenai Natal? Simak artikel yang berjudul Natal Menuntun Kita Kepada-Nya ini dengan seksama. Artikel ini merupakan penjelasan detail dari artikel ringkasan khotbah yang dipublish sebelumnya, berjudul “3 Cara Mengalami Tuhan Tuhan, Penting Disimak…“. Latar Belakang Natal Natal berasal dari ungkapan bahasa Latin Dies Natalis Hari Lahir. Dalam bahasa Inggris perayaan Natal disebut Christmas, dari istilah Inggris kuno Cristes Maesse 1038 atau Cristes-messe 1131, yang berarti Misa Kristus. Natal berarti kelahiran Kristus yang pernah terjadi di dalam dunia. Natal diperingati setiap tanggal 25 Desember. Tetapi jika dipelajari dengan seksama, maka kita akan menemukan bahwa Tuhan Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember, sebab pada bulan Desember jatuh pada musim dingin atau salju, sehingga tidak mungkin para gembala-gembala ada di padang menjaga domba-dombanya Luk 28. Jadi Yesus tidak lahir pada bulan Desember. Di sisi lain, kelahiran Tuhan Yesus yang ditetapkan pada tanggal 25 Desember merupakan proses sejarah. Baca juga GENERASI PENYEMBAH TIGA CARA MENJADI PENYEMBAH Menurut sejarah, melalui Konsili tahun 325, Konstantinus I, kaisar Romawi pertama yang menjadi Kristen, memutuskan dan menetapkan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus. Dalam upaya untuk membuat kekristenan diterima dan penyembah dewa-dewa beralih menyembah Sang Pencipta alam semesta, maka ditetapkanlah tanggal 25 Desember yang diperingati oleh masyarakat non Kristen sebagai hari kelahiran dewa matahari yang tak terkalahkan, menjadi memperingati hari kelahiran Kristus. Pemujaan terhadap dewa matahari pada setiap 25 Desember, telah berpindah kepada perayaan Natal. Kemeriahan pun terjadi, dimana orang Kristen merayakan Natal, tetapi juga non Kristen merayakan kelahiran dewa matahari. Mungkin hal inilah yang melatar belakangi Natal menjadi sebuah perayaan yang meriah, di tambah lagi perkembangan sejarah dan munculnya Santa Klaus, Pohon Natal, dlsb., membuat semakin lengkaplah kemeriahan Natal, hingga saat ini. Padahal kelahiran-Nya atau Natal menutun kita untuk mengenal Dia. Bolehkah Merayakan Natal? Ada yang berpendapat bahwa orang Kristen tidak boleh merayakan Natal karena awalnya adalah perayaan memperingati hari lahirnya dewa matahari. Memang awalnya demikian, tetapi hal itu merupakan upaya agar banyak orang percaya, mengenal, bahkan beralih menyembah kepada Tuhan yang benar. Dan kita bebas memilih mau merayakan atau tidak, tetapi ingat Kristus pernah lahir ke dunia. Tidak ada salahnya kita merayakan Natal dengan kemeriahan dan kita juga bersyukur dunia mengakui bahwa Sang Juruselamat pernah lahir di dunia, sebab dunia juga memeriahkan hari Natal. Sayangnya Natal sudah menjadi budaya dan kemeriahannya terasa melalui ornamennya saja, bukan karena menyadari “kasih-Nya” besar. Karena itu gereja harus terus memberitakan peristiwa Natal bagi jemaat dan bagi dunia, sehingga banyak orang menyadari kasih Tuhan yang besar dan memperoleh keselamatan hidup kekal. Tetapi ingat, kelahiran adalah hal yang sangat penting, namun kematian dan kebangkitanNya adalah hal yang juga sangat penting, dan keistimewaannya juga sama. Jadi selain Anda istimewakan Natal, istimewakan juga penebusan Kristus atau hari Paskah. Kelahiran, kematian, dan kebangkitan merupakan satu paket dari sebuah peristiwa penyelamatan dunia yang dikerjakan oleh Kristus. Dampak dari kelahiran Kristus ialah salah satunya Ia menuntun Orang Majus melihat Sang Raja atau Mesias yang dijanjikan. Juga Natal menuntun kita untuk datang menyembah Dia. Mengapa Yesus harus lahir? Sudah dinubuatkan dalam Kej 315 Keturunan perempuan meremukkan kepalanya, Yesaya 714 lahir dari perempuan muda dan dinamakan Imanuel, dan masih banyak lagi nubuatan lainnya tentang Yesus. Yesus Datang Memanggil Orang-orang Berdosa Luk. 532. Yesus Datang Menyelamatkan Dunia Yoh. 1247. Yesus Datang Memberikan Hidup-Nya Mrk. 1045. Yang sangat disayangkan adalah Yesus sebenarnya datang kepada umat pilihan-Nya tetapi mereka menolaknya Yoh 19-14. Namun anugerah keselamatan diberikan kepada bangsa-bangsa melalui percaya. Mereka yang percaya diberi kuasa menjadi “Anak-Anak Allah”. Jadi karena Kristus datang ke dunia ini, maka kita dapat memperoleh keselamatan melalui percaya kepada-Nya dengan segenap hati kita, dan kita juga dipakai sebagai mitra Allah dalam memperluas kerajaan Allah atau dalam pekerjaan-Nya. Ada berbagai anggapan makna Natal, yakni Natal sejarah mengagumkan bagi dunia, Natal adalah refleksi kasih bagi dunia Yoh 316, Natal adalah sukacita sejati, Natal adalah anugerah keselamatan, Natal adalah yang tidak berubah datang untuk mengubah dunia yang gelap, dsbnya. Semuanya itu benar. Namun dalam nats ini peristiwa Natal itu menuntun Orang Majus datang kepada Tuhan dan menyembah Dia. Orang Majus dituntun Tuhan melalui bintang. Siapakah Orang Majus ini Orang-orang bijak ini berasal dari Arab, Mesopotamia, Mesir, atau tempat-tempat lain di Timur. “Timur” bukan dalam pengertian kita, pengertian modern, melainkan merujuk kepada negara-negara yang terletak di bagian timur maupun sebelah utara Palestina. Dalam tradisi Kristen, Orang majus dari bahasa Latin magus atau Orang Bijak juga Raja-raja dari Timur sering dianggap sebagai orang dari kerajaan Media, mungkin pendeta Zoroastrian, atau mungkin juga magi bentuk plural dari magus yang mengenal astrologi dari Persia kuno. Tradisi menyatakan ada tiga orang Majus, dan mereka bernama Caspar, Melchior dan Balthasar, yang datang dengan membawa serombongan besar pelayan dan unta. Majus Kata Yunani “μαγο – magos” ditujukan buat para imam, orang bijak, dari Madai, Persia, dan Babilonia. Dalam PB pemakaian kata itu meluas. Kata itu pun ditujukan buat nabi palsu, ahli sihir, ahli nujum, dan sejenisnya Kisah 89; 136,8. Tetapi Orang Majus ini adalah orang bijak dan ahli astrologi atau perbandingan yang adalah raja-raja dari Timur yang dituntun Tuhan melalui bintang untuk mencari bayi Yesus. Melalui kisah orang Majus, kita akan belajar mengenai tuntunan Tuhan yang nyata kepada mereka dan keberadaan mereka yang mau datang menyembah Yesus. Perlu kita ketahui bahwa bukan hanya Orang Majus yang mendapat tuntunan Tuhan melihat Mesias yang lahir, melainkan kita juga akan dituntun Tuhan untuk melihat kemuliaan-Nya. Karena itu, marilah kita bersedia atau memberikan diri untuk dituntun Tuhan sama seperti Orang Majus yang dituntun Tuhan. Arti Judul “Natal menuntun Kita Kepada-Nya” Maksud judul “Natal menuntun kita kepada-Nya” ialah seperti halnya kelahiran Kristus menuntun Orang Majus datang kepadaNya, peristiwa kelahiran Kristus 2000 tahun yang lalu juga menuntun kita untuk datang kepada Tuhan dan melihat kemuliaanNya. Inilah berkat Natal itu, yakni Tuhan sendiri yang menuntun kita kepadanya. Baca juga PENTINGNYA MENGETAHUI TEOLOGI PAULUS DALAM SURAT TITUS Bintang adalah sarana yang dipakai Tuhan untuk menuntun Orang Majus melihat kemuliaan Tuhan, maka Tuhan pun bisa memakai siapa saja untuk bisa menuntun kita atau orang lain datang kepada-Nya. Yang pasti peristiwa Natal itu sebenarnya menuntun kita kepada-Nya sehingga kita dapat memeroleh kemuliaan-Nya, menikmati janji-Nya, dan mendapat hidup kekal bersama Kristus. Maukah kita menjadi bintang bagi orang lain sehingga dapat menuntun banyak orang datang kepada Yesus? Agar Mengalami Tuntunan Tuhan Sebagaimana Orang Majus dituntun kepadaNya sehingga datang menyembah Dia, maka Tuhan juga mau menuntun kita. Namun pertanyaannya, bagaimana agar kita mendapat tuntunan Tuhan seperti halnya Orang Majus? Jika kita membaca Nats ini, paling tidak kita menemukan tiga cara agar kita dapat mengalami tuntunan dari Tuhan melalui berbagai sarana. Marilah kita belajar dari Orang Majus. Untuk itu, ada tiga cara yang dapat kita lakukan melalui belajar dari orang Majus, agar kita mengalami tuntunan Tuhan sehingga kita dapat melihat kemuliaan Tuhan yang nyata seperti halnya Orang Majus melihat kemuliaan Tuhan yang nyata melalui peristiwa Natal, yaitu dengan mencari Hadirat Tuhan Matius 21-2, mengikuti Tuntunan Tuhan Matius 29-10, dan memberi bagi Tuhan Matius 211. Natal menuntun kita kepada kebenaran-Nya. Peristiwa natal itu sendiri, sampai detik ini sebenarnya menuntun kita kepada-Nya, sehingga kita mengalami kasih-Nya dan beroleh damai sejahtera. Berikut adalah penjelasan bagaimana agar kita mengalami tuntunan Tuhan, sebagaimana Orang Majus mengalami tuntunan Tuhan pada momen Natal atau pada kelahiran Tuhan Yesus 2000 tahun yang lalu. I. Dengan Mencari Hadirat Tuhan Mat 21-2 Orang Majus melakukan perjalanan yang panjang mencari Tuhan. Mereka datang dari jauh, dari Timur, mereka rela menempuh perjalanan yang panjang. Kita tahu zaman dahulu belum ada mobil, pesawat, dan motor, kendaraan tradisional yang digunakan ialah unta. Namun kabar kelahiran Kristus menuntun mereka, begitu juga Natal menuntun kita kepada-Nya. Tetapi mereka bukan hanya tiga orang saja, melainkan serombongan yang banyak, yang mungkin adalah pengawal atau pasukan mereka, karena mengingat mereka orang bijak dan raja-raja dari Timur. Mungkin saja ada bahaya di perjalanan yang mereka tempuh karena banyaknya perampok di padang gurun, namun mereka rela melewati padang gurun untuk mencari hadirat Tuhan itu sendiri, yakni di mana Sang Raja atau Juruselamat dunia lahir. Mereka bersedia menempuh perjalanan yang panjang untuk bertemu dengan Yesus. Mereka mengikuti petunjuk Tuhan melalui bintang. Tetapi setelah mereka tiba di Betlehem, bintang itu tidak muncul lagi. Ketika bintang itu berhenti atau tidak muncul, ada teladan yang baik untuk kita terapkan dalam kehidupan kita untuk mencari Tuhan, yakni mereka tidak akan pulang sebelum bertemu dengan Yesus. Meski tanpa petunjuk bintang mereka tidak pulang kembali atau putus asa tetapi mereka tetap mencari-cari. Di dalam ayat 2, dijelaskan upaya selanjutnya yang mereka lakukan untuk bertemu dengan Sang Anak, yakni mereka bertanya-tanya akan tempat kelahiran Kristus. Di sinilah letak keseriusan dari Orang Majus yang dapat kita teladani, mereka tidak putus asa dan mau mencari hadirat Tuhan itu dengan bertanya-tanya. Hal ini tentu mengingatkan kita, sejauh manakah kita mencari hadirat Tuhan? Kita tidak hidup di zaman Orang Majus di mana mencari Tuhan, mereka harus menempuh perjalanan jauh, tetapi sekarang Kristus telah lahir, mati, bangkit, dan naik ke sorga, bahkan gereja-Nya pun ada di mana-mana termasuk di kota tempat kita tinggal. Mencari Tuhan, kita tidak perlu berjalan kaki melewati padang gurun atau melewati berbagai kesulitan wilayah, kita bisa menggunakan kendaraan mobil, motor, atau sepeda untuk menuju gereja lokal tempat kita beribadah. Begitu mudah untuk mencari Tuhan, lantas kenapa ada banyak orang Kristen malas beribadah? Seharusnya tidak ada alasan untuk tidak mencari Tuhan apabila kita melihat sikap Orang Majus yang rela menempuh perjalanan jauh untuk mencari hadirat Tuhan. Apakah karena seolah-olah tidak ada petunjuk lagi lantas kita berhenti? Orang Majus tidak berhenti mencari hadirat Tuhan ketika tidak ada petunjuk lagi melainkan mereka bertanya-tanya. Ketika kita sudah beribadah, sudah berdoa, bahkan sudah melayani tetapi sepertinya Tuhan tidak menjawab doa kita, atau mungkin kita merasa sepertinya Tuhan itu jauh, apa Anda berhenti setia? Banyak orang mulai malas berdoa, malas beribadah, bahkan malas menjaga kekudusan hidup karena sepertinya Tuhan tidak menuntun lagi. Janganlah kita berhenti! Belajarlah kepada Orang Majus ini, mereka inisiatif bertanya-tanya. Karena itu, jangan kita berhenti melakukan aktifitas rohani kita ketika masalah tidak kunjung usai, pertolongan Tuhan tidak kunjung datang, dan tantangan hidup begitu berat. Tetaplah lakukan bagianmu untuk Tuhan, tetaplah berdoa, beriman, dan melayani. Belajarlah kepada Orang Majus, mereka tidak putus asa dan tetap mencari hadirat Tuhan. Natal menuntun kita sehingga kita menemukan hadirat-Nya. Cara untuk mencari hadirat Tuhan Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hati Setialah beribadah, bersaat teduh, dan membangun relasi dengan Tuhan Tetaplah tekun beribadah dan melayani Jangan pernah kecewa atas apa yang engkau alami karena Tuhan sedung membentuk kita Teruslah belajar Firman Tuhan II. Mengikuti Tuntunan Tuhan ay. 9-10 Sudah dijelaskan di atas, meski tidak ada petunjuk lagi, Orang Majus ternyata tidak putus asa. Setelah bertanya-tanya bahkan mereka telah dipanggil oleh Herodes, bintang itu rupanya muncul kembali. Hal ini mengingatkan kita bahwa jangan pernah berhenti mencari Tuhan, sebab akan ada petunjuk lagi dari Tuhan sehingga kita tiba di tempat yang Tuhan kehendaki. Sebab kelahiran-Nya atau Natal menuntun kita kepada-Nya. Yang menjadi pertanyaan, mengapa Tuhan seolah-olah sengaja menghilangkan bintang penunjuk bagi orang Majus sehingga mereka terhambat menemui Sang Anak? Hal ini sama halnya dengan kita ketika mengalami persoalan dan tantangan padahal kita sedang giat-giatnya melayani Tuhan. Mungkin kita akan berkata, mengapa Tuhan Engkau seolah-olah tidak lagi menolong atau tidak lagi memberikan petunjuk kepadaku? Bintang itu hilang atau Orang Majus itu tidak lagi melihat bintang itu agar tersiar kabar di Betlehem, bahwa ada Sang Raja yang lahir di Betlehem, bahkan kabar itu sampai kepada Herodes. Dengan bertanya-tanya akan tempat kelahiran-Nya, sesungguhnya Orang Majus sedang dipakai Tuhan untuk memberitahukan atau memberikan kesaksian kepada kota itu bahwa di Betlehem, di kota itu ada Mesias yang sudah lahir. Peristiwa Natal tidak hanya menuntun orang Majus, juga Natal menuntun kita. Demikian juga kita, Tuhan ijinkan kita mengalami persoalan adalah sebagai bentuk ujian apakah kita masih mencari Tuhan atau tidak, atau agar kita pun menjadi kesaksian kepada dunia, bahwa kita memiliki Tuhan yang setia dengan membuktikan kesetiaan kita kepada Tuhan dalam berbagai persoalan, kesulitan, atau penderitaan. Setelah bintang muncul, Orang Majus pun mengikutinya. Mereka tidak menggunakan nasihat orang lain, atau tebak-tebakan sesuai dengan ilmu mereka tetapi mereka tetap kembali mengikuti bintang itu. Bagaimana dengan kita? Sekian lama kita mengikut Tuhan, masihkah kita tetap meminta tuntunan atau ada dalam tuntunan Tuhan? Atau sebaliknya, malah kita semakin menjauh? Jangan pernah berhenti dengan kehidupanmu tetapi tetap ikuti tuntunan Tuhan. Milikilah ketaatan dan kesetiaan kepada Tuhan. Apapun yang terjadi, tetaplah ikut Tuhan. Apa akibatnya jika tetap mengikuti tuntunan Tuhan? Pada ayat 9, Orang Majus mengikuti bintang itu, dan bintang itu berhenti di sebuah rumah di mana Anak itu berada. Pada ayat 10, Orang Majus bersukacita karena Natal. Ketika mereka kembali melihat bintang itu, mereka sangat bersukacita. Ada sukacita besar yang akan kita peroleh ketika kita tetap bertahan dan terus hidup dalam tuntunan Tuhan. ay 10. Bila Natal menuntun kita kepada-Nya, maka kita juga beroleh berkat sukacita dan damai sejahtera. Cara supaya tetap ada dalam tuntunan Tuhan atau Natal menuntun kita Nantikanlah Tuhan. Tetaplah menantikan Tuhan dengan selalu meminta kehendak-Nya yang jadi dan tetaplah menjadi pelaku Firman. Peganglah janji Tuhan. Selain menanti-nantikan Tuhan, peganglah janji Tuhan. Ia adalah Tuhan yang setia, pasti akan menggenapi janji-Nya atasmu. Jangan pernah kecewa. Jika ada tantangan, gesekan, atau persoalan, di rumah, sekolah, lingkungan, bahkan dalam pelayanan, jangalah menjadi kecewa, tetapi teruslah hidup takut akan Tuhan. Teruslah belajar. Yang tidak kalah pentingnya ialah teruslah belajar Alkitab dan milikilah pengetahuan Alkitab yang benar. III. Memberi Bagi Tuhan Matius 211 Setelah tiba masuklah mereka ke rumah itu. Jelas sekali Orang Majus menemui bayi Tuhan Yesus, bukan lagi di kandang domba melainkan di sebuah rumah. Dengan kata lain Tuhan Yesus yang lahir di kandang domba tidak lagi berada di situ melainkan sudah di sebuah rumah. Demikian juga kita, Natal menuntun kita untuk datang kepada-Nya dan memberi yang terbaik bagi Dia. Yang menemui bayi Tuhan Yesus di kandang domba adalah gembala-gembala Luk 2-10. Orang Majus tidak bersamaan dengan gembala-gembala menemui Tuhan Yesus, melainkan secara terpisah. Kira-kira berapa usia Tuhan Yesus ketika Orang Majus menemuinya? Orang Majus menemui Tuhan Yesus di rumah, bukan lagi di kandang domba. Kata “Anak” bukan lagi menunjuk kepada seorang bayi, melainkan menunjuk kepada seorang yang telah berusia satu tahun ke atas. Perjalanan Orang Majus membutuhkan waktu berbulan-bulan hingga tiba di Betlehem, atau bahkan tahunan. Dapat diperkirakan Tuhan Yesus sudah berumur dua tahun ketika mereka menemuiNya. Bisa jadi Yesus berumur dua tahun karena Herodes memerintahkan membunuh semua anak di Betlehem yang berusia di bawah dua tahun. Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu. Mat. 216 Hal ketiga yang tidak kalah penting yang dapat kita pelajari dari Orang Majus ialah mereka mau memberi bagi Tuhan. Orang majus memberi di sini bukan asal, biasa, dan yang penting sudah memberi. Tetapi memberi yang terbaik bagi Tuhan. Apa yang mereka beri? Ada dua hal yang mereka beri kepada Tuhan sebagai pemberian yang terbaik. Pemberian Orang Majus yang terbaik ialah Diri mereka sendiri mereka datang menyembah Dia. Perjalanan jauh yang ditempuh oleh mereka, ternyata bukan sebagai perjalanan biasa melainkan perjalanan keagamaan untuk bertemu tokoh yang besar. Tokoh inilah yang telah dinubuatkan dalam PL yang mereka pelajari selama ini. Sebagai ahli perbintangan atau astrologi, ilmu mereka tidak mereka gunakan untuk hal yang sia-sia, justru mereka gunakan untuk mencari kebenaran sejati. Berbeda dengan orang cerdas jaman sekarang ini. Mereka menggunakan keahlian mereka untuk menentang kebenaran Alkitab. Terbukti adanya teori big bang, revolusi, dan sebagainya ,yang membuat mereka menolak bahwa Tuhan sebagai pencipta. Bahkan banyak di antara mereka menjadi atheis. Tidak dengan Orang Majus, ilmu mereka dan bahkan hidupnya, mereka bawa kepada Tuhan. Mereka datang dari jauh untuk menyembah Tuhan. Mereka datang untuk mempersembahkan hidup mereka sebagai penyembah Allah. Mereka mempersembahkan diri mereka melalui menyembah Dia. Kelahiran Kristus atau Natal menuntun Orang Majus, juga kelahiran Kristus atau Natal menuntun kita untuk menyembah Dia. Memberi materi emas, kemenyan, dan mur. Selain mereka menyembah Dia, ternyata mereka juga sudah mempersiapkan persembahan yang terbaik bagi Tuhan yakni emas, kemenyan, dan mur. Menurut legenda Emas dipersembahkan oleh Melkhior, orang Persia, berambut putih; Kemenyan dipersembahkan oleh Gaspar, orang India, badan bersih yang kemerah-merahan; Mur dipersembahkan oleh Balthasar, orang Arab, hitam dan berjanggut lebat. Mur semacam obat, Mrk 1523. Emas, kemenyan, dan Mur bukan barang murah pada zaman dahulu melainkan barang mahal. Jadi mereka memberikan yang terbaik. Emas – barang berharga; Kemenyan – wangi-wangian; Mur – minyak urapan. Kita pasti tahu apa itu Emas, sebab dari dulu hingga sekarang, emas masihlah berharga. Tetapi apa itu kemenyan dan Mur? Kemenyan Kemenyan, bahan ini merupakan getah keras yang berasal dari beberapa macam pohon tertentu, khususnya Boswellia Carterii, B. Papyrifera, dan B. Thurifera , yang terdapat di Arabia bagian barat-daya, Etiopia dan India. Kemenyan menjadi sumber kekayaan para pedagang yang menempuh jalan perdagangan kuno dari Arabia Selatan ke Gaza dan Damsyik Yes 606 Kemenyan menjadi salah satu unsur ukupan yang kudus Keluaran 3034 dan dibakar pada saat korban sajian dipersembahkan Imamat 615, kemenyan tulen dibubuhkan di atas setiap susunan roti sajian di Kemah Suci Imamat 247. Mur Mur adalah getah dari torehan batang dan cabang suatu pohon yang rendah yang disebut Commiphora myrrha dulu Balsamodendron Myrrha atau Chommiphora Kataf. Kedua tumbuhan itu asli Arabia Selatan dan bagian Afrika yang berdekatan. Getah menetes dari pohon dan menjadi kental dan berwarna kuning coklat dan berminyak. Mur adalah jenis “Damar” dari getah dari torehan batang dan cabang suatu pohon yg rendah semacam pohon balsem yang berduri dan keras kayunya disebut Commiphora abyssinica atau Commiphora myrrha dulu Balsamodendron myrrha atau Commiphora kataf. Getah menetes dari pohon dan menjadi kental berwarna kuning coklat dan berminyak. Getah-nya ini rasanya pahit dan berbau wangi. Pohon ini tumbuh di Arab-selatan dan bagian Afrika yg berdekatan Mur digunakan untuk membuat minyak urapan kudus Kel 3023-33 Mur dinilai tinggi karena harum baunya Mazmur 459, Amsal 717, Kidung 36; 414; 55, 13, dipakai untuk wangi-wangian perempuan Ester 212 dan kosmetik. Untuk melihat kemuliaan Tuhan, tidak cukup kita mencari dan mengikuti tuntunan Tuhan, harus disertai memberi yang terbaik untuk Tuhan sebagaimana Orang Majus juga memberikan yang terbaik bagi Tuhan. Ada harga yang harus kita bayar ketika kita mengikut Tuhan. Maukah kita berkorban perasaan, pikiran, fisik, maupun harta? Berilah yang terbaik bagi Tuhan, maka kita akan mendapatkan yang terbaik dari Tuhan. Baca juga 5 FAKTA ATAU BUKTI YESUS BENAR-BENAR MATI DISALIBKAN DI ATAS KAYU SALIB Untuk mengalami tuntunan Tuhan, tidak bisa tidak, kita harus belajar untuk memberi yang terbaik bagi Tuhan. Sebab kita akan berkenan di hadapan Tuhan ketika kita selalu memprioritaskan Tuhan. Bahkan Ia akan memakai dan menuntun kita hingga kita kembali berpulang kepada-Nya. Berilah yang terbaik bagi Dia Matius 633. Kesimpulan Belajarlah kepada Orang Majus yang mendapat tuntunan menemui Raja di Atas raja. Untuk mengalami tuntunan Tuhan sebagaimana Orang Majus di tuntun Tuhan atau sebagaimana kelahiran Kristus atau Natal menuntun kita pada pengenalan yang benar. Maka Marilah kita mencari hadirat Tuhan. Teruslah mencari Tuhan atau tetap setia kepada Tuhan apapun yang terjadi, sebagaimana Orang Majus mencari Tuhan. Marilah kita mengikuti tuntunan Tuhan. Jangan pernah mundur dan teruslah berharap pada tuntunan Tuhan. Dan yang perlu kita lakukan adalah tetap Marilah kita memberi bagi Tuhan. Memberikan yang terbaik bagi Tuhan ialah melalui hidup kita dan apa yang kita miliki. Tuhan mau kita memberi yang terbaik baginya dan menerima yang terbaik bagi Tuhan. Dilarang meng-copy dan publish ulang tulisan berjudul “Natal Menuntun Kita Kepada-Nya” ini, tanpa seijin penulis Jika Anda merasa diberkati dengan artikel berjudul “Natal Menuntun Kita Kepada-Nya” ini, bagikanlah artikel ini kepada sahabat, keluarga, dan rekan-rekan Anda. Jangan lupa, Like Sukai Fanspage Facebook Fokus Hidup yang ada di situs ini atau klik DI SINI untuk mendapatkan info-info terbaru dari Mari bergabung juga dengan grup Facebook Fokus Hidup dengan cara klik DI SINI. Silahkan tinggalkan komentar Anda, bila ingin menanggapi, bertanya, ataupun memberikan saran dan kritik. Jangan berhenti di tangan Anda, tetapi bagikanlah artikel Natal Menuntun Kita Kepada-Nya ini, melalui sosial media Facebook, Twitter, Google+, dll. Anda. Sebab dengan demikian, Anda juga sudah berpartisipasi dalam mengajarkan kebenaran Alkitab. Selain itu, teruslah bertekun dalam Kristus. Tuhan Yesus Memberkati …!!! Jangan lupa, kunjungi juga beberapa artikel di bawah ini yang menguatkan iman Saudara. Bom Di Malam Natal, Kisah Sang Pahlawan Kemanusiaan Kiat Si Bodoh yang Menjadi Miliarder 8 AKIBAT MENOLEH KE BELAKANG, PENTING DISIMAK Menoleh Ke Belakang? Milikilah Ketaatan… Melayani Dibutuhkan Tindakan Kepedulian
Tidakada yang lebih bermakna pada hari Natal selain belajar lebih banyak tentang Yesus Kristus, Juru Selamat yang kelahiran-Nya kita rayakan. Karena Dia jauh lebih daripada seorang bayi dengan kain lampin, yang terbaring di dalam palungan.

Iniadalah bulan yang sangat bermakna bagi umat Kristiani karena di bulan inilah kita merayakan kelahiran Yesus Kristus, Tuhan dan Juru Selamat yang telah membebaskan kita dari belenggu kutuk dan dosa sehingga dilayakkan untuk masuk ke tahta Allah, bertemu denganNya dan mendapatkan janji keselamatan.

LBuV.
  • mwq55ucub6.pages.dev/31
  • mwq55ucub6.pages.dev/368
  • mwq55ucub6.pages.dev/117
  • mwq55ucub6.pages.dev/6
  • mwq55ucub6.pages.dev/264
  • mwq55ucub6.pages.dev/326
  • mwq55ucub6.pages.dev/318
  • mwq55ucub6.pages.dev/132
  • mwq55ucub6.pages.dev/91
  • renungan kristen tentang makna natal